Curahan hatinya tersebut kemudian dibagikan melalui media social Facebook, Youtube SBY dan akun Instagram istrinya, Ani Yudhoyono in Memoriam.
Curahan hati tersebut berupa tulisan yang bertajuk ‘Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Terlambat, Tapi Pasti’ itu tertanggal 15 Maret 2021.
“Di keheningan malam itulah, aku berkontemplasi untuk mencari hikmah dari cobaan baru yang kualami,” ujar SBY, dikutip dari Sindo, Kamis, 18 Maret 2021.
SBY dalam tulisan tersebut mengatakan bahwa dengan kekuatan iman yang dimilikinya, ia mencoba mengajukan pertanyaan kepada Sang Pencipta.
Tak hanya itu, ia juga mengaku, mencoba mengadu, mengapa cobaan itu mesti datang seperti itu.
Dalam tulisan ini, ia mencurahkan perasaan kecewanya mengenai apa yang telah terjadi dalam partainya.
“Perbuatan dan perlakuan sejumlah “sahabat” yang sangat melukaiku. Juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya,” tuturnya.
Presiden ke-6 Indonesia ini juga mengatakan bahwa perbuatan tersebut tak masuk akal dan tak beretika.
“Sesuatu yang tak pernah kubayangkan bahwa itu bakal terjadi.
Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika dan budi pekerti. Juga bertentangan dengan sifat keperwiraan dan kekesatriaan,” ujarnya.
Meskipun demikian, SBY mengaku dirjya hendak meratapi hal tersebut atau bahkan meminta-minta kepada Allah di luar yang seharusnya.
“Aku anak desa yang dibesarkan di tanah Pacitan, yang ketika aku remaja penuh dengan tantangan, baik alam maupun kehidupan,” sambung ayah dari dua anak ini.
SBY mengaku bahwa masa lalunya jauh dari kecukupan dan tak begitu mudah.
“Aku kerap terbanting dalam duka dan nestapa, meski sekejappun tak pernah kufur dari rasa syukur,” ucap SBY.
Kata SBY, di usianya yang makin menua, dia sering mengalami berbagai macam kesulitan.
“Justru dalam usiaku yang memasuki tujuh dasawarsa ini, aku sering mengalami kesulitan bagaimana caraku berterima kasih kepada Sang Khaliq, yang telah memberiku begitu banyak berkah dan anugerah,” imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, Partai Demokrat sedang mengalami konflik internal usai penyelenggaraan KLB Demokrat di Deli Serdang.
Melalui KLB tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan putra sulung SBY dilengserkan dan digantikan dengan KSP Moeldoko.(*)
Posting Komentar untuk "SBY, Kebenaran Dan Keadilan Datangnya Sering Terlambat"