Permintaan bernada kecaman ini disampaikan Sultan menyusul terjadinya tindakan yang menurutnya tidak manusiawi terhadap salah satu warga yang terpaksa membawa pulang mayat bayinya menggunakan sepeda motor setelah tidak diperbolehkan memakai mobil ambulance oleh pihak RSUD Pancaitana Bone.
“Terus terang peristiwa ini sangat mengusik naluri kemanusiaan kita. Dan Kita semua tentu sangat memahami, bagaimana perasaan seorang ayah yang harus kehilangan anaknya”, ungkap Sultan melalui keterangan resminya pada kamis (03/02).
Mantan wakil Gubernur Bengkulu itu pun mengecam sikap pihak RSUD Pancaitana dan meminta Bupati Bone untuk memberhentikan kepala atau direktur RSUD Bone dari jabatannya. Ini kelalaian yang sungguh memalukan sebagai seorang abdi negara.
“Pada prinsipnya, RSUD itu milik daerah dan masyarakat, jadi pihak manajemen RSUD jangan terlalu jauh berbisnis dengan masyarakat.
Apapun alasannya, tidak boleh ada masyarakat yang terabaikan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya”, tegasnya.
Sehingga, lanjutnya, sangat penting bagi setiap entitas dan sistem pelayanan publik dibangun dan diarahkan oleh nilai-nilai luhur kemanuasiaan.
Itulah hakikat budaya bangsa yang tersurat dalam Pancasila.
“Oleh karena itu, penting Pemerintah daerah untuk melakukan evalusia dan pengawasan terhadap kinerja aparatnya di setiap bidang, khususnya pada kebutuhan publik yang asasi di sektor ekonomi dan kesehatan.
Kami berharap agar peristiwa yang merendahkan warga negara seperti ini tidak terulang kembali” tutupnya.
Seperti banyak diberitakan, Asdar, seorang warga Kabupaten Sinjai, terpaksa membawa jasad bayinya sejauh 70 km .
Dia bonceng menggunakan motor karena tak sanggup menyewa ambulans, akibat kekurangan biaya yang hanya sebesar Rp 100.000 untuk menyewa ambulans dari RSUD Pancaitana, Kabupaten Bone.,(*)
Posting Komentar untuk "Sultan Minta Bupati Copot Direktur RSUD Pancaitana Bone"