Jakarta Media Duta,- Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci kembali bertambah. Hingga hari ke- 20 operasional haji 1445 H atau Jumat, 31 Mei 2024, jumlah jemaah haji yang wafat menjadi 30 orang.
Angka ini berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) yang dikutip pada Jumat (31/5/2024) pukul 23.15 WIB.
Adapun 30 jemaah haji Indonesia tersebut meninggal dunia saat berada di tiga kota Arab Saudi, yakni Madinah, Jeddah, dan Makkah.
Kasus kematian ini masih didominasi jemaah haji lanjut usia (lansia). Seluruh jemaah haji yang meninggal juga termasuk dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti).
Jika dibandingkan dengan penyelenggaraan haji pada 2023, jumlah kasus kematian jemaah Indonesia di Arab Saudi pada tahun ini relatif menurun. Tahun lalu, angka kematian jemaah hingga hari ke-19 operasional haji berjumlah 49 orang.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya menekan jumlah jemaah yang meninggal di Tanah Suci pada saat menjalankan rangkaian ibadah haji.
Pemerintah pun mewajibkan para calon haji melengkapi diri dengan surat keterangan sehat sebelum pelunasan biaya haji dilakukan.
Sebab berdasarkan evaluasi tahun lalu, total jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 773 orang. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia memberangkatkan jemaah haji.
Adapun faktor utama kasus kematian ini adalah, tingginya presentase jemaah haji asal Indonesia yang merupakan lansia, ditambah cuaca di Tanah Suci yang juga terik.
"Tahun ini kita evaluasi dengan DPR RI, kemudian pemerintah melakukan langkah-langkah agar jamaah yang meninggal bisa berkurang. Salah satunya dengan mensyaratkan isthithoah atau surat keterangan kesehatan sebelum pelunasan," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Minggu (12/5/2024).
KKHI Makkah melakukan skrining dan identifikasi jemaah haji sakit yang bisa mengikuti layanan safari wukuf di Arafah. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023).
Sementara itu, Pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Kemenkes RI menyebut bahwa tim kesehatan telah disebar di 16 sektor, yaitu 11 di Makkah dan 5 di Madinah. Tiap sektor memiliki tenaga kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan tenaga promosi kesehatan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan bahwa Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan di Arab Saudi menyediakan pos kesehatan di bandara, sektor, dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah. Total tenaga kesehatan berjumlah 287 orang.
Untuk mempermudah akses layanan kesehatan, Puskes Haji Kemenkes mendirikan pos kesehatan satelit di tiap hotel di Makkah. Hotel-hotel besar yang digunakan Indonesia selama musim haji menyediakan fasilitas ini.(*)
Posting Komentar untuk "Jumlah Jamaah Haji Yang Wafat Terakhir Capai 30 Orang"