Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M kembali bertambah. Total jemaah haji yang wafat sebanyak 301 orang. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
Jakarta Media Duta, - Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M kembali bertambah. Dengan penambahan ini, maka total jemaah haji yang meninggal dunia hingga saat ini sebanyak 301 orang.
Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan ratusan jemaah wafat akan dibadal hajikan.
"Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.05 WIB berjumlah 301 orang," kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengimbau jemaah agar memprioritaskan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya seperti ke Masjid Kuba, Jabal Uhud, dan sebagainya.
"Utamakan ziarah ke Raudhah, karena jadwalnya sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi, sehingga tidak bisa diulang. Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi.
Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan ratusan jemaah wafat akan dibadal hajikan.
"Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.05 WIB berjumlah 301 orang," kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengimbau jemaah agar memprioritaskan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya seperti ke Masjid Kuba, Jabal Uhud, dan sebagainya.
"Utamakan ziarah ke Raudhah, karena jadwalnya sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi, sehingga tidak bisa diulang. Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi.
Petugas telah mengurus tasreh yang akan digunakan jemaah sebagai tiket masuk Raudhah," kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag.
Selain itu ia menjelaskan, kondisi hotel di Madinah berbeda dengan di Makkah. Kapasitas hotel di Madinah tidak sebanyak di Makkah. Satu hotel di Makkah bisa menampung hingga 20 ribu jemaah, sementara hotel-hotel di Madinah memiliki kapasitas tampung untuk 1.500 orang.
“Kondisi tesebut perlu dipahami para jemaah, karena berdampak terhadap penempatan jemaah dan ada potensi kloter yang terpisah penempatannya,” ujar dia.
Selain kapasitas hotel, lanjut Widi, hotel di Madinah memiliki lobi yang lebih kecil serta jumlah lift yang terbatas. Karenanya, jemaah diimbau agar mengatur waktu turun dan naik lift usai salat di Masjid Nabawi.
“Selain itu, mengingat cuaca di Kota Madinah lebih panas dari Kota Makkah, jemaah agar melengkapi diri dengan alat pelindung diri seperti topi, kaca mata hitam dan semprotan air selagi bepergian atau ziarah,” ucapnya.
Bila ingin beribadah di Masjid Nabawi, ia menambahkan, jemaah agar mencatat dan mengingat nama dan nomor hotel. Memberi tahu dan mencatat nomor kontak PPIH di hotel.
“Tetap mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah, membawa paspor, visa dan identitas diri lainnya,” tuturnya.
Adapun fase pemulangan jemaah haji, hingga tanggal 26 Juni 2024 pukul 21.00 WAS. Jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air koordinasi berjumlah 36.835 orang tergabung dalam 93 kelompok terbang.
Kemudian pada hari ini, 7.713 jemaah haji gelombang II yang tergabung dalam 20 kelompok terbang diberangkatkan ke Madinah. Lalu pada Kamis, 27 Juni 2024 terdapat 17 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 6.726 orang. (maf)
Selain itu ia menjelaskan, kondisi hotel di Madinah berbeda dengan di Makkah. Kapasitas hotel di Madinah tidak sebanyak di Makkah. Satu hotel di Makkah bisa menampung hingga 20 ribu jemaah, sementara hotel-hotel di Madinah memiliki kapasitas tampung untuk 1.500 orang.
“Kondisi tesebut perlu dipahami para jemaah, karena berdampak terhadap penempatan jemaah dan ada potensi kloter yang terpisah penempatannya,” ujar dia.
Selain kapasitas hotel, lanjut Widi, hotel di Madinah memiliki lobi yang lebih kecil serta jumlah lift yang terbatas. Karenanya, jemaah diimbau agar mengatur waktu turun dan naik lift usai salat di Masjid Nabawi.
“Selain itu, mengingat cuaca di Kota Madinah lebih panas dari Kota Makkah, jemaah agar melengkapi diri dengan alat pelindung diri seperti topi, kaca mata hitam dan semprotan air selagi bepergian atau ziarah,” ucapnya.
Bila ingin beribadah di Masjid Nabawi, ia menambahkan, jemaah agar mencatat dan mengingat nama dan nomor hotel. Memberi tahu dan mencatat nomor kontak PPIH di hotel.
“Tetap mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah, membawa paspor, visa dan identitas diri lainnya,” tuturnya.
Adapun fase pemulangan jemaah haji, hingga tanggal 26 Juni 2024 pukul 21.00 WAS. Jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air koordinasi berjumlah 36.835 orang tergabung dalam 93 kelompok terbang.
Kemudian pada hari ini, 7.713 jemaah haji gelombang II yang tergabung dalam 20 kelompok terbang diberangkatkan ke Madinah. Lalu pada Kamis, 27 Juni 2024 terdapat 17 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 6.726 orang. (maf)
Posting Komentar untuk "Jumlah Jemaah Indonesia Yang Wafat 301 Orang"