Amarah Para Jenderal Kopassus Meledak ke Hercules dan Razman

Jakarta Media Duta,- Pensiunan Jenderal Kopassus ini luapkan amarahnya kepada Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Rosario de Marshal alias Hercules dan Razman Arif Nasution.

Pensiunan Jenderal baret merah atau Kopassus ini adalah Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat.

Dalam sebuah wawancara yang tayang pada akun YouTube Hersubeno Point pada Minggu (4/5/2025), Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat terang-terangan mengatakan jika Hercules merupakan sosok penakut dan tak tahu diri.

Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat menyebut semua prajurit sebenarnya marah.

Tapi kata Yayat, mereka menahan diri.

Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat pun menganalogikannya dengan praktik jiwa korsa TNI. 

“Kita punya jiwa korsa.

Kalau di medan pertempuran ada anggota yang mati enggak akan kita tinggalkan.

Itulah jiwa korsa,” tegasnya. 

Hotman Paris Sarankan Hercules: Jangan Pakai Razman

Terpisah, pengacara Hotman Paris Hutapea memberikan masukan kepada Hercules, Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, untuk lebih berhati-hati dalam memilih juru bicara.

Masukan Hotman Paris Hutapea ini muncul di tengah permasalahan hukum yang dihadapi Hercules dan organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya.

Dalam unggahan di akun Instagramnya yang terpantau Sabtu (10/5/2025), Hotman Paris mengingatkan Hercules untuk tidak menggunakan pengacara yang memiliki catatan hukum buruk

"Saran saya, jika kamu mau organisasimu GRIB maju, jangan memakai juru bicara yang penuh dengan masalah hukum,"ujar Hotman.

Hotman menekankan pentingnya memilih juru bicara yang tidak sedang menghadapi masalah hukum.

Hotman pun menyinggung Razman Nasution yang saat ini menjadi terdakwa di pengadilan pidana.

Hotman Paris juga menyoroti protes yang sering diterima Razman Nasution dari para kliennya.

"Jangan pakai pengacara atau juru bicara yang banyak protes dari kliennya sehingga sering dipecat oleh kliennya. Jangan pakai juru bicara yang banyak mendapat protes di medsos dan gosip-gosip dari cewek-cewek," kata Hotman Paris.

Ia pun meminta anggota GRIB untuk mendesak Hercules agar memilih juru bicara yang lebih berkualitas dan dapat dipercaya oleh masyarakat.

"Demikian juga kepada para anggota GRIB, desak Ketum kamu, Hercules, untuk menunjuk juru bicara yang berbobot, berkualitas, dan dipercaya masyarakat, banyak ada ribuan pengacara yang berkualitas."

"Jangan pilih jubir yang sudah tidak bisa bersidang, sehingga dia mau tidak mau mencari lahan lain karena sudah tidak ada pilihan lagi dalam hidupnya," jelas Hotman Paris kemudian.

Kontroversi Razman Nasution

Sebelumnya, Razman Nasution sebagai juru bicara GRIB terlibat dalam ketegangan Hercules dengan purnawirawan TNI, Sutiyoso dan mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Razman Nasution ingin membela Hercules yang mendapatkan kritikan pedas dari Gatot Nurmantyo.

Ia pun menantang Gatot Nurmantyo.

"Kenapa Anda kepanasan? Kan tidak bilang seluruhnya purna-purna," ungkap Razman Nasution dalam sebuah program di YouTube baru-baru ini.

Ia juga mengkritik kinerja Gatot Nurmantyo saat menjabat Panglima TNI dengan menyinggung masalah keamanan di Papua.

"Emang kalau pak Gatot Nurmantyo ngomong, berhenti kriminal di negara ini? Bapak dulu mantan panglima TNI, KKB tak selesai tuh di Papua," ucap Razman Nasution.

Ia pun menantang Gatot Nurmantyo untuk dialog bersama secara live di televisi swasta.

Usai menantang Gatot Nurmantyo, Razman Nasution pun dimaki-maki oleh Jenderal Kopassus Yayat Sudrajat.

Setelah dimaki oleh jenderal kopassus, Razman Nasution kembali merespons melalui media sosial pribadinya.

Ia kemudian merespons melalui media sosial dengan menunjukkan bukti penghargaan yang diterima Hercules dari Kementerian Pertahanan, dan menyerukan untuk tidak saling menghina.

Dengan situasi yang semakin memanas, perhatian publik kini tertuju pada langkah Hercules dan GRIB dalam memilih juru bicara yang tepat untuk menghadapi tantangan hukum dan menjaga reputasi organisasi.

Hercules Tunjuk Sunan Kalijaga Jadi Kuasa Hukumnya dan Pamer Foto Bareng Hendropriyono dan Try Sutrisno

Di sisi lain, Sunan Kalijaga, yang kini jadi Kuasa hukum Hercules, memamerkan sejumlah foto bersama para purnawirawan TNI.

Hal ini dilakukan saat kliennya yakni Hercules tengah menghadapi polemik tudingan GRIB Jaya sebagai organisasi masyarakat yang kental dengan aksi premanisme.

Tuduhan tersebut sebelumnya dilontarkan oleh sejumlah advokat pada rapat dengan Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu. 

Para advokat yang mendatangi Komisi III DPR RI tersebut juga mengeluhkan sikap Hercules tak pantas dengan mengancam Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hingga Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.

Melalui akun Instagram pribadinya @sunankalijaga_sh pada Sabtu (10/5/2025), Sunan Kalijaga mengunggah foto-foto bersama para purnawirawan TNI.

Sejumlah foto bareng purnawirawan TNI ia tunjukkan, mulai dari bersama Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno hingga Jenderal TNI (Hor) AM Hendropriyono.

Sementara pada Story Instagram miliknya juga tak ketinggalan menggungah foto-foto lain dari pensiunan TNI lainnya. Yakni seperti para mantan Panglima TNI, Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sampai Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.

Pada akhir unggahannya, Sunan Kalijaga berpesan untuk tidak mengadu domba pihaknya sebagai pengacara Hercules dengan purnawirawan TNI.

Pasalnya, ia mengaku sangat menghormati para pensiunan perwira tinggi TNI itu.

Namun sebelum itu, ia mengawali unggahan pada Story Instagram dengan memaparkan alasan bersedia menjadi kuasa hukum Hercules.

Menurutnya, ia mendampingi Hercules untuk menghadapi tuduhan para advokat yang baginya telah menyebar ujaran kebencian.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules, menanggapi dengan santai soal aksi advokat Saor Siagian yang mengadukan dirinya ke Komisi III DPR RI.

Namun, penampilan Hercules saat merespons aduan Saor ke Komisi III DPR RI yang meminta agar dirinya ditangkap menuai perhatian.

Saat menyampaikan keterangannya, Hercules tampak mengenakan gelang emas berukuran besar di tangan kirinya. 

Selain itu, terlihat juga Hercules mengenakan cincin ukuran besar di jarinya.

Sementara itu, pakaiannya, Hercules memakai kemeja lengan panjang dipadu dengan penutup kepala bermotif batik.

Hercules menganggap Saor Siagian hanyalah orang yang lapar dan kurang pekerjaan.

Ia juga mengaku tidak terlalu mempedulikan perkataan Saor Siagian yang meminta dirinya ditangkap.

"Ah itu kita anggap aja itu orang lapar, kurang kerjaan," kata Hercules, dikutip dari tayangan YouTube Seleb Oncam News, Jumat (9/5/2025).

"Buat apa kita pikirin itu. Negara ini negara hukum kok. Persoalan dia (Saor Siagian) ke DPR menuntut Hercules harus ditangkap, harus diadili, emang gua pikirin?" ujarnya.

Tuduhan yang sangat keji

Sementara itu, kuasa hukum Hercules, Sunan Kalijaga, mengungkapkan tuduhan keji para advokat yang mendatangi Komisi III DPR RI.

"Kalau kami bilang adalah tuduhan-tuduhan yang sangat keji," kata Sunan Kalijaga dikutip dari YouTube Seleb On Cam News, Kamis (8/5/2025). 

Sunan menyampaikan tudingan advokat tersebut berdampak pada istri, anak-anak, dan keluarga Hercules.

Pasalnya, para advokat itu meminta Hercules untuk segara ditangkap.

Sunan menjelaskan bahwa keluarga Hercules, terutama istrinya terganggu secara psikologis.

"Tadi pagi disampaikan bahwa sampai ada gangguanlah, gangguan, dari istri menyatakan bahwa ada apa ini ya?" kata Sunan Kalijaga menirukan ucapan istri Hercules.

Sunan Kalijaga juga mempertanyakan legal standing para advokat yang mendatangi Komisi III DRP RI khusus untuk membahas Hercules.

"Kemarin saya lihat ada dua orang yang vokal kemarin itu. Bahkan dia dengan enteng dan gampangnya tidak menggunakan inisial. Dia menggunakan 'langsung kita sebut ajalah Hercules'," tuturnya.

Ayah dari Salmafina Khairunnisa Putri Sunan itu mempertanyakan legalitas para advokat itu.

Setelah itu, Sunan Kaligaja juga menanyakan laporan polisi yang menjadi dasar para advokat itu mendesak penangkapan Hercules.

"Kalau kalian orang hukum tentunya juga pakailah aturan atau cara-cara hukum yang baik dan benar, bukan yang datang ramai-ramai mengaku atau mengklaim seorang advokat, mendesak atau meminta atau bahkan terkesan menyuruh Komisi II DPR RI ya menggunakan kewenangannya di pihak kepolisian untuk menangkap klien kami," ujar Sunan Kalijaga.

Tuntutan Para Advokat

Tim Advokat Penegak Hukum Antipremanisme (Tumpas), Rapen Sinaga, meminta kepada DPR RI untuk segera membubarkan organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya, pimpinan Hercules Rosario de Marshall.

Hal itu disampaikan Rapen, saat Tumpas rapat dengan Komisi III DPR RI, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Pengacara Hukum Antipremanisme, Saor Siagian, saat rapat dengan komisi III DPR RI. Dia meminta agar GRIB Jaya segera ditindak tegas.

Sebelumnya, Saor Siagian meminta agar GRIB Jaya segera ditindak tegas, karena keberadaannya dinilai sudah meresahkan warga.

Saor juga menyinggung soal pernyataan Hercules, yang mengancam Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hingga Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Selain itu, Saor juga menyoroti soal adanya dugaan penyegelan perusahaan yang dilakukan oleh GRIB Jaya.

Oleh karena itu, menurut Saor, sudah seharusnya ormas tersebut ditindak oleh pihak yang berwajib.

"Hercules dalam salah satu perusahaan karena tidak bisa diberikan kepentingan, kemudian perusahaannya ditutup," kata Saor, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

"Menurut kami ini mestinya sudah harus ditindak. Adakan sampai detik ini, jangankan dibekukan, diperingatkan pun tidak," katanya.

Tak hanya itu saja, Saor juga menyoroti soal tindakan Hercules lainnya kepada seorang warga negara Indonesia (WNI).

"Ada satu hari dia eksekusi barang, di situ ada Brimob, ada seorang WNI disidang dan dibilang 'saya sudah lama tidak makan orang', diam brimob itu," kata Saor lagi.

Bahkan, Saor juga menyinggung ancaman Hercules kepada Dedi Mulyadi.

"Saya masih ingat beberapa waktu lalu, Hercules mengatakan saya akan kerahkan 50 ribu orang Jabar," katanya.

"Karena dia menyebutkan nama ormas, dia diancam, Dedi datang ke tempat saya. Yang saya miris pimpinan, polisi tidak akan mampu membubarkan kami," tambahnya.

Belum lagi, lanjut Saor, soal pembakaran mobil polisi di Depok, Jawa Barat.

"Kalau itu saja tidak ada lagi tindakan, sudah layak dibekukan, tapi apakah sudah dibekukan?," tanya dia lagi.

Saor juga menyoroti beberapa ormas yang kerap kelihatan membawa senjata api.

"Ormas-ormas itu ada PM-nya, pakai pistol, tapi tidak ditindak. Apakah dia kebal hukum?," tanya Saor.

Saor pun bertanya-tanya kenapa ormas tersebut belum juga diberi tindakan yang tegas.

"Apakah karena dia dekat dengan Presiden?" tanya Saor.

Setelah ini semua, Saor tidak bisa menjamin dirinya bisa keluar dari gedung DPR RI dengan selamat usai menyuarakan hal tersebut.

Namun, ia menegaskan sudah siap dengan segala konsekuensinya, sekalipun nyawa taruhannya.

"Kalaupun kami menyuarakan ini, nyawa kami sebagai taruhannya, adalah penghormatan kami terhadap hukum," tegasnya.

"Kita tidak benci kepada siapa-siapa, tapi kami menunjukkan fakta," tambah Saor.

Saor lantas meminta Komisi III DPR RI untuk mendorong pihak terkait agar bisa memberikan tindakan tegas.

"Supaya komisi III mendesak kumham kenapa tidak ada tindakan. Ini yang telanjang di tempat kita, bagaimana dengan yang lain?," katanya lagi.

Rapen Sinaga Sebut Hanya Prabowo dan Gus Miftah yang Bisa Perintah Hercules

Rapen menyebut bahwa Hercules termasuk orang yang disegani, bahkan oleh para penegak hukum.

"Ketika nama ini berulang kali disebut seolah organisasi besar, seolah-olah Hercules ini orang besar gitu ya, dengan katanya cerita sejarah yang lalu-lalu ya kita enggak tahulah."

"Hari ini bahwa seluruh rakyat Indonesia itu juga berperan penting ya terhadap kemerdekaan negara Indonesia," katanya, dikutip dari TribunJakarta.com.

Rapen mengatakan, dari informasi yang didapatnya, hanya dua orang ini yang bisa memerintah Hercules.

Dua orang yang dimaksud itu adalah Presiden Prabowo Subianto dan pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji, sekaligus mantan Utusan Khusus Presiden, yakni Gus Miftah.

"Di beberapa video juga hanya dua katanya yang bisa memerintah si Hercules ini, Pak Prabowo sama Gus Miftah katanya kan," ungkap Rapen.

Sebelumnya, Hercules menjadi sorotan karena menghina purnawirawan TNI Sutiyoso bau tanah sebab mendukung wacana pembubaran organisasi masyarakat (ormas). 

Tindakan Hercules tersebut kemudian memantik amarah para jenderal purnawirawan lainnya, hingga mendesak agar GRIB Jaya segera dibubarkan karena aksi premanisme ormasnya.

"Mungkin kita juga sama-sama tahu dan bisa melihat nyata sekali aksi-aksi yang dilakukan dengan cara preman. Preman dalam definisi itu yang pasti dia adalah suatu perbuatan yang jahat."

"Bapak ibu, saya langsung sebut saja nama misalnya kayak Hercules. Senior Bang Saor juga sudah mengatakan tadi itu, sudah tindakan nyata (premanisme) dengan organisasi yang bernama GRIB itu ya nah ini kita miris," kata Rapen.

"Saya pikir ini bisa langsung ada tindakan nyata ya atau sifatnya rekomendasi, tadi dari Komisi III supaya GRIB misalnya ya langsung saja di dibubarkan atau dibekukan gitu," desaknya.

Rapen lantas menyinggung Satgas Antipremanisme yang dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).

Menurutnya, satgas itu perlu diawasi DPR agar benar-benar bisa menumpas premanisme.

"Hari ini kan kalau saya tidak salah baca bahwa memang Kemenko Polkam itu sudah membentuk satgas penanganan premanisme."

"Nah itu juga perlu kita apresiasi, tapi harus diingat bahwa kami minta juga Komisi III itu juga harus melakukan pengawasan terhadap satgas ini."

"Kita tahu satgas-satgas juga banyak di republik ini itu dia persoalannya cuman kita belum merasakan betul keberadaan satgas-satgas ini," ujarnya.

(*/AbdiTumanggor)tindakan. Ini yang telanjang di tempat kita, bagaimana dengan yang lain?," katanya lagi.

Rapen Sinaga Sebut Hanya Prabowo dan Gus Miftah yang Bisa Perintah Hercules

Rapen menyebut bahwa Hercules termasuk orang yang disegani, bahkan oleh para penegak hukum.

"Ketika nama ini berulang kali disebut seolah organisasi besar, seolah-olah Hercules ini orang besar gitu ya, dengan katanya cerita sejarah yang lalu-lalu ya kita enggak tahulah."

"Hari ini bahwa seluruh rakyat Indonesia itu juga berperan penting ya terhadap kemerdekaan negara Indonesia," katanya, dikutip dari TribunJakarta.com.

Rapen mengatakan, dari informasi yang didapatnya, hanya dua orang ini yang bisa memerintah Hercules.

Dua orang yang dimaksud itu adalah Presiden Prabowo Subianto dan pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji, sekaligus mantan Utusan Khusus Presiden, yakni Gus Miftah.

"Di beberapa video juga hanya dua katanya yang bisa memerintah si Hercules ini, Pak Prabowo sama Gus Miftah katanya kan," ungkap Rapen.

Sebelumnya, Hercules menjadi sorotan karena menghina purnawirawan TNI Sutiyoso bau tanah sebab mendukung wacana pembubaran organisasi masyarakat (ormas). 

Tindakan Hercules tersebut kemudian memantik amarah para jenderal purnawirawan lainnya, hingga mendesak agar GRIB Jaya segera dibubarkan karena aksi premanisme ormasnya.

"Mungkin kita juga sama-sama tahu dan bisa melihat nyata sekali aksi-aksi yang dilakukan dengan cara preman. Preman dalam definisi itu yang pasti dia adalah suatu perbuatan yang jahat."

"Bapak ibu, saya langsung sebut saja nama misalnya kayak Hercules. Senior Bang Saor juga sudah mengatakan tadi itu, sudah tindakan nyata (premanisme) dengan organisasi yang bernama GRIB itu ya nah ini kita miris," kata Rapen.

"Saya pikir ini bisa langsung ada tindakan nyata ya atau sifatnya rekomendasi, tadi dari Komisi III supaya GRIB misalnya ya langsung saja di dibubarkan atau dibekukan gitu," desaknya.

Rapen lantas menyinggung Satgas Antipremanisme yang dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).

Menurutnya, satgas itu perlu diawasi DPR agar benar-benar bisa menumpas premanisme.

"Hari ini kan kalau saya tidak salah baca bahwa memang Kemenko Polkam itu sudah membentuk satgas penanganan premanisme."

"Nah itu juga perlu kita apresiasi, tapi harus diingat bahwa kami minta juga Komisi III itu juga harus melakukan pengawasan terhadap satgas ini."

"Kita tahu satgas-satgas juga banyak di republik ini itu dia persoalannya cuman kita belum merasakan betul keberadaan satgas-satgas ini," ujarnya.(*/AbdiTumanggor)

Posting Komentar untuk "Amarah Para Jenderal Kopassus Meledak ke Hercules dan Razman"