Komisi A DPRD Makassar Desak Evaluasi Keberadaan Laskar Pelangi

Anggota Komisi A DPRD Makassar, Andi Makmur Burhanuddin (Ist)

Makassar Media Duta,-  Keberadaan tenaga non-ASN atau yang dikenal sebagai Laskar Pelangi di lingkup Pemerintah Kota Makassar kembali menuai sorotan. Komisi A DPRD Kota Makassar mendesak evaluasi menyeluruh setelah ditemukan indikasi kuat adanya pegawai fiktif di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Anggota Komisi A DPRD Makassar, Andi Makmur Burhanuddin, mengungkapkan temuan tersebut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) awal tahun yang dilakukan terhadap mitra kerja SKPD.

Kami menemukan pegawai yang memiliki surat keputusan (SK) resmi, namun tidak pernah hadir atau menjalankan tugas di lapangan. Ini bukan sekadar pelanggaran disiplin, tetapi juga menyangkut etika penggunaan anggaran negara,” ujar Andi Makmur, Selasa (13/5/2025).

Menurutnya, evaluasi secara menyeluruh menjadi penting untuk menjamin efisiensi serta akuntabilitas penggunaan anggaran daerah. Komisi A menekankan bahwa verifikasi fisik langsung terhadap pegawai menjadi langkah kunci dalam mengungkap keberadaan pegawai fiktif.

“Kalau kendaraan dinas bisa dicek keberadaannya, mengapa pegawai tidak? Kami ingin tahu siapa yang benar-benar hadir dan bekerja,” tegasnya.

Sebagai respons awal, Dinas Pendidikan Kota Makassar telah memerintahkan pendataan ulang terhadap seluruh pegawai Laskar Pelangi yang bertugas di SD dan SMP. Langkah tersebut mendapat dukungan penuh dari Komisi A.

“Pendataan ulang ini sesuai dengan semangat kami menertibkan sistem kepegawaian. Jika ada pegawai yang tak bekerja tapi tetap digaji, itu adalah bentuk pemborosan yang tak bisa dibiarkan,” tambahnya.

Komisi A memastikan pengawasan akan meluas, tidak hanya di lingkup Dinas Pendidikan, tetapi juga ke seluruh SKPD, termasuk di tingkat kecamatan. Verifikasi akan dilakukan langsung untuk mencocokkan data administrasi dengan kondisi nyata di lapangan.

“Kami akan turun langsung, cek satu per satu. Tidak boleh ada pegawai bayangan yang menyedot anggaran secara diam-diam,” pungkas Andi.(*)

Lokasi:

Berbagi :