
Jatim Media Duta,-- Tengah viral di media sosial sosok siswa SMAN dijemput rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.
Sosok siswa itu bernama Devit Febriansyah (18).
Devit merupakan siswa SMAN 1 Bukittinggi, anak seorang kuli angkut.
Lolosnya Devit masuk ITB membuat satu kampung bangga dan rela patungan uang untuknya.
Devit diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB).
Ia adalah satu-satunya anak dari Kecamatan Malala yang lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Dalam video yang diunggah Imam Santoso menunjukkan kedatangan Rektor ITB ke tempat tinggal Devit.
Devit terlihat terkejut saat mengetahui dijemput oleh sang Rektor.
"Diarak Rektor di lereng Gunung Singgalang, Sumatera Barat. Devit dari SMAN 1 Bukittinggi keterima STEI, tremor, tau ada Pak Rektor," tulis Imam Santoso, melansir dari TribunJabar, Selasa (10/6/2025).
Orang tua Devit, Julimar dan Doni Afrijal, langsung menyambut kedatangan sosok penting dari ITB tersebut.
Bahkan, istri Rektor ITB langsung memeluk ibunda Devit.
Keduanya menangis di hadapan Rektor ITB tersebut.
"Ayah Ibu Devit nangis sesenggukan termasuk Prof Tata," lanjut Imam.
Profesor Tata tampak menenangkan ayah Devit yang menangis.
Ia juga memberikan hadiah topi untuk mahasiswa barunya tersebut.
Sehari-hari, ayah Devit bekerja sebagai kuli angkut kayu manis dengan penghasilan harian tidak menentu.
Sementara ibu Devit bekerja sebagai tukang sisir kayu manis.
Kabar Devit diterima di ITB membuat warga satu kampungnya bangga.
Bahkan, para warga turut bergotong royong membantu biaya keberangkatan Devit ke Bandung melalui iuran sukarela.
Imam juga memperlihatkan sebuah pesan grup di WhatsApp.
"Devit keterima ITB bikin bangga sekampung, penduduk patungan bantu Devit, 50rb, 100rb, dan seterusnya," sambung Imam.
Devit kemudian mendapatkan hadiah dari Paragon Corp berupa laptop, uang tunai untuk bekal merantau, dan produk Paragon lainnya.
Unggahan Imam Santoso pun langsung dibanjiri komentar warganet.
@dia***.
semoga Devit dan orang orang yang membersamainya senantiasa dimudahkan jalannya MasyaAllah ikut bangga sama anak orang
@rit***.
Yg bikin terharu disini masyarakat kampung nya yg saling bantu sampe iuran untuk bekal Devit di Bandung.
Jujur terharu, buat Devit yg semangat belajar nyaa ya. Nanti kalo udah sukses jangan lupain masyarakat kampungnya. Dan semoga Devit bisa jadi panutan untuk adik2 dikampungnyaa biar rajin belajar dan masuk ITB kaya Devit.
Selamat ya Devit, semoga setelah lulus nanti bisa membawa perubahan baik untuk masyarakat kampungnya. Aamiin
@alf***.
Devit bener-bener pribadi 'anak baik' yang terselamatkan oleh bantuan para warga. Bener-bener terharu karena beliau disokong oleh para warga dengan urunan, ini adalah budaya urunan & gotong royong yang masih common di desa.
Proud of you Davit, semoga potensi mu dapat berkembang secara maksimal & dapat mensejahtrakan keluarga mu di desa.(Ani Susanti)
Posting Komentar untuk "Satu Kampung Patungan Biayai Devit Anak Kuli Angkut yang Masuk ITB"