Andi Islamuddin Terseret Dugaan Korupsi Dana Pokir DPRD Rp125 Milyar



Bone Media Duta,- Bola panas dugaan korupsi dana pokok pikiran (Pokir) DPRD Bone senilai Rp125 miliar terus menggelinding.

Sekretaris Daerah Bone tahun 2023, Drs. Andi Islamuddin ikut terseret. Informasi yang dihimpun media ini, Islamuddin diketahui telah tiga kali mangkir dari panggilan resmi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel).

Pemanggilan terakhir dilayangkan lewat surat bernomor B-472/P.4.5/Fd.2/08/2025 tertanggal 15 Agustus 2025, yang menjadwalkan kehadiran Islamuddin pada 19 Agustus 2025 pukul 10.00 WITA di Kejari Bone. Namun, hingga kini ia tidak hadir tanpa alasan jelas.

Kasi Pengkum Kejati Sulsel, Soetarmi yang dikonfirmasi membenarkan adanya penyelidikan soal dugaan kasus Pikir DPRD Bone.

Ilustrasi Anggota DPRD penikmat dana porkir

Saat ditanya pihak pihak yang sudah dipanggil untuk klarifikasi, Soetarmi beralasan hal tersebut tidak bisa dibuka untuk kepentingan penyelidikan.

“Jadi ini baru penyelidikan yah, belum pemeriksaan. Pihak pihak yang diundang masih sebatas kepentingan klarifikasi,” kata Soetarmi, Senin 25 Agustus 2025.

Meski demikian, Soetarmi membenarkan jika pihak yang telah diundang yakni mantan Sekda Bone yang masih menjabat di tahun 2023, yakni Andi Islamuddin. Diketahui Islamuddin juga pernah menjabat PJ Bupati Bone selama satu tahun lebih.

“Yang bersangkutan sudah pernah diundang cuman belum pernah hadir. Berhalangannya, mungkin karena sakit atau apa. Namun hari ini kita kembali jadwalkan (Pemeriksaan terhadap Andi Islamuddin),” jelasnya.


Hingga berita ini diturunkan, Andi Islamuddin belum memberikan keterangan meski sudah dikonfirmasi media ini via WhatsApp.

Diketahui, kasus ini berawal dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yakni Belanja dan Hibah Bermasalah

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Perwakilan Sulsel atas APBD Bone 2024 mengungkap sejumlah dugaan penyimpangan.

Dugaan penyimpangan dimaksud, meliputi belanja natura Sekretariat Daerah senilai Rp734,7 miliar tanpa dasar hukum. Kemudian kelebihan bayar proyek jalan dengan nilai kerugian miliaran rupiah.

Selanjutnya dana hibah KONI Bone sebesar Rp139 miliar tidak disetorkan ke kas daerah.

Disamping itu, juga ada dugaan praktik fee proyek sebesar 20% yang diduga menjadi syarat bagi kontraktor disebut-sebut membuat kerugian daerah mencapai Rp125 miliar.

Konon, menurut kabar yang beredar di dinas-dinas, pemenang tender sudah ditentukan lebih dulu, mereka hanya bertanda tangan.


Laporan LSM: Dana Kas Umum dan Hibah KONI Disalahgunakan.

Kasus ini semakin panas setelah Rumah Curhat Masyarakat (RCM) resmi melaporkan dugaan korupsi ke Kejati Sulsel pada 23 Agustus 2025.

Dalam laporan itu, RCM menyoroti dugaan penyalahgunaan dana Kas Umum Pemkab Bone Rp5 miliar oleh Plt. Kepala BKAD, dialihkan ke rekening pribadi.

Kemudian, dugaan penyimpangan dana hibah KONI Rp6,6 miliar yang tidak masuk kas daerah.

Juga, adanya proyek fiktif serta praktik fee 20–30% yang diduga melibatkan oknum DPRD.

Publik Mendesak Ketegasan

Aktivis antikorupsi di Sulsel mendesak Kejati mengambil langkah tegas. “Mangkir tiga kali oleh seorang Sekda adalah pelecehan terhadap hukum. Kejati harus bertindak,” tegas salah satu pegiat RCM.(*)

Posting Komentar untuk "Andi Islamuddin Terseret Dugaan Korupsi Dana Pokir DPRD Rp125 Milyar"