Jakarta Media Duta,- Polisi merespons kepungan itu dengan membentuk barikade. Penjaga Mako Brimob balas memaki demonstran.
Mobil itu tetap melaju meski Affan sudah terkapar, hingga akhirnya ia dinyatakan meninggal setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Selain meneriakkan makian, massa juga melempar batu hingga petasan. Bunyi letupannya menggelegar sepanjang Jalan Kramat Kwitang.
Polisi merespons kepungan itu dengan membentuk barikade di depan gerbang utama Mako Brimob. Sesekali terdengar aparat membalas makian dengan makian, bahkan ada yang tertawa sambil memanggil-manggil massa agar mendekat.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal Deddy Suryadi bersama puluhan personel TNI datang ke Mako Brimob Kwitang sekitar pukul 2.00. Deddy masuk ke dalam Mako Brimob selama sekitar sepuluh menit kemudian keluar menemui massa di sisi barat.
“Tadi sudah saya sampaikan pihak kepolisian akan bertanggung jawab,” kata Deddy kepada kerumunan massa.
Namun, pernyataan itu dibalas teriakan massa. Deddy nyaris tak bisa melanjutkan perkataannya karena massa yang terus berteriak menumpahkan kekesalan.
Para pengemudi ojek online tak puas. “Kami tidak percaya penegakkan hukum di Indonesia,” kata mereka.(*)
Posting Komentar untuk "Massa Masih Kepung Mako Brimob Kwitang "