Jakarta Media Duta,- Dalam sebuah pernyataan yang mengguncang, Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto secara resmi menyerukan tindakan tegas dan tak terbantahkan: "PECAT DAN HUKUM PIDANA!"
Itulah titah yang ditujukan kepada 20 tersangka, termasuk di dalamnya Prada Lucky Namo. Sebuah seruan yang bukan hanya permintaan, melainkan sebuah perintah moral dari jantung kekuasaan negara.
Suara ini muncul bak halilintar di tengah ruan
g sidang yang sebelumnya diwarnai keheningan. Setelah melalui pengamatan mendalam dan analisis intelijen yang komprehensif, Istana akhirnya memutuskan untuk turun tangan.
Penasihat Presiden menegaskan, kasus ini bukan lagi sekadar pelanggaran disiplin militer biasa, melainkan telah menyentuh ranah pidana yang merongrong kedaulatan hukum Indonesia.
Kronologi yang terungkap menunjukkan adanya indikasi penyalahgunaan wewenang yang sistematis, sebuah tindakan yang dinilai mengancam stabilitas keamanan dalam negeri.
Dampaknya tidak hanya memicu gejolak di internal TNI, tetapi juga berpotensi mengganggu iklim investasi dan kepercayaan internasional terhadap Indonesia.
Mata regional Asia Tenggara kini tertuju pada bagaimana Indonesia, sebagai kekuatan baru dunia, menegakkan hukumnya sendiri tanpa kompromi.
Indonesia tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran hukum, dari siapapun dan di level manapun. Di tengah pusaran persaingan global yang semakin panas, kedaulatan sebuah bangsa diukur dari konsistensinya menegakkan keadilan.
Tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang diduga melanggar hukum ini merupakan bentuk pertahanan kedaulatan bangsa yang non-negosiasi, menjaga marwah Indonesia sebagai negara hukum yang berdaulat penuh.
Pernyataan dari penasihat Presiden Prabowo ini bukanlah titik akhir, melainkan justru babak baru.
Ini adalah sebuah "final warning" sebuah peringatan keras yang bergema dari Istana Negara ke seluruh penjuru Nusantara. Kepercayaan publik sedang diuji, wibawa hukum sedang ditempa.
Momen ini akan menjadi batu ujian bagi komitmen kita semua: Bersatu dalam kebenaran, atau terpecah karena pembiaran. Negeri ini terlalu besar untuk dikhianati oleh segelintir oknum.
Hanya dengan hukum yang ditegakkan secara adil dan tanpa pandang bulu, Indonesia dapat melangkah pasti menuju masa depan yang lebih berdaulat dan bermartabat. (*)

Posting Komentar untuk "Penasihat Presiden Beri Ultimatum: Pecat dan Penjarakan 20 Tersangka Prada Lucky Namo "