Jakarta Media Duta,- Mayor Jenderal TNI (Purn.) Soenarko, lahir 1 Desember 1953 di Medan, Sumatera Utara, adalah salah satu sosok militer paling disegani dalam sejarah TNI Angkatan Darat.
Kariernya dipenuhi jejak pengabdian di garis depan pertempuran, terutama ketika Indonesia menghadapi masa-masa paling bergejolak di Aceh.
Jejak Emas dalam Dunia Militer
Lulusan Akademi Militer tahun 1978, Soenarko menempati berbagai posisi strategis. Ia bukan hanya seorang komandan, tetapi juga pemimpin lapangan yang berpengalaman dalam operasi nyata.
Di medan tugas, namanya mencuat ketika terlibat dalam:
Operasi SerojaPemberontakan di Aceh
Bagi masyarakat Aceh, Soenarko adalah sosok yang sangat dikenal. Ia berkiprah sejak awal pembentukan Kodam Iskandar Muda (2002) sebagai Asisten Operasi Kasdam IM, sebelum akhirnya dipercaya menjadi Danrem 011/SNJ, dan kemudian Danrem 022 Dam-I/BB.
Perjalanan militernya terus menanjak dari Pamen Denmabesad, Paban 133/Biorg Sopsad, Pati Ahli Kasad Bidang Sosial Budaya, hingga Kasdiv-1 Kostrad.
Puncak Karier: Danjen Kopassus
Pada 12 September 2007, Soenarko resmi dilantik menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-22 (Danjen Kopassus) sebuah puncak prestasi yang hanya diraih oleh figur dengan kemampuan strategi, keberanian, dan kepemimpinan tinggi.
Setahun kemudian, ia menjabat Panglima Kodam Iskandar Muda (2008–2009), peran yang semakin menguatkan hubungannya dengan rakyat Aceh selama masa pemulihan daerah tersebut.
Usai pensiun pada 2011, Soenarko kemudian terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 2023. Di luar tugas negara, ia adalah seorang suami dari Rini Soenarko dan ayah dari dua anak.
Sosok Pejuang yang Tidak Pernah MenyerahPerjalanan hidup Soenarko mencerminkan arti sejati pengabdian:
kesetiaan pada negara, keberanian menghadapi badai, dan komitmen melindungi rakyat tanpa kompromi.
Namanya abadi sebagai prajurit merah putih yang berdiri tegak ketika bangsa memerlukannya.(*)

Posting Komentar untuk "Soenarko: Sang Jenderal Kopassus dari Tanah Rencong, Jejak Emas dalam Dunia Militer"