Jakarta Media Duta Online, - Seorang anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2022-2027 persadaan Harahap menjadi sorotan saat mengikuti fit and proper test di Komisi II DPR RI.
Kala itu Persadaan tengah menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan sejumlah anggota Komisi II DPR RI.
Dia mengeluhkan tulisannya yang kurang rapi dan bagus hingga tak dapat dibaca.
Dirinya juga terlihat kebingungan dalam melanjutkan jawaban lantaran seluruh yang dicatatnya kurang dapat dibaca dengan jelas.
Dirinya pun meminta maaf di hadapan para anggota DPR mengenai masalahnya yang tidak dapat membaca tulisannya sendiri.
"Mohon maaf, Bapak Ibu sekalian, ternyata tulisan saya sendiri pun agak susah dibaca begitu. Jadi mohon maaf kalau ada yang kelewatan mohon diingatkan, Bapak Ibu," kata Parsadaan di ruang rapat Komisi II DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Melihat calon Komisione KPU tersebut terus kebingungan salah satu anggota Komisi II DPR pun bertanya mengenai kesungguhannya dalam mencatat.
"Pak Parsadaan, tadi sudah mencatat kan yang nanya-nanya itu, Pak?" tanya seorang anggota Komisi II.
Parsadaan pun mengakui bahwa tulisannya sendiri tak dapat terbaca.
Mendengar ucapan itu, anggota Komisi II DPR yang berada di ruangan pun tak kuasa menahan tawa.
"Tulisan saya, saya pun enggak bisa baca, Pak. Kayak tulisan dokter," kata Parsadaan yang diiringi gelak tawa.
Parsadaan pun kembali melanjutkan menjawab pertanyaan yang bisa terbaca olehnya.
Namun, ia meminta kepada para anggota Komisi II DPR agar mengingatkan jika ada pertanyaan yang terlewat.
Setelah mengakhiri menjawab pertanyaan, Parsadaan pun mendapat peringatan dari anggota Komisi II dari Fraksi Demokrat Rezka Oktoberia.
Rezka meminta agar Parsadaan tidak mengulangi kejadian tersebut ketika sudah terpilih jadi anggota KPU.
"Mudah-mudahan, nanti di saat, jika InsyaAllah bapak terpilih menjadi bagian dari dalam lembaga penyelenggara pemilu, ini nanti apa yang kami sampaikan sebagai wakil rakyat, jangan sampai tidak bisa dibaca lagi pak. Terima kasih," kata Rezka. (*)
Posting Komentar untuk "Mengecewakan, Calon Komisioner KPU Tak Bisa Baca Tulisannya Sendiri"