Jakarta, Media Duta,- Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly memerintahkan 16 perusahaan pariwisata untuk dicabut izinnya. Hal tersebut buntut persoalan dugaan dari pelaksanaan ibadah haji ilegal ke Makkah.
Perintah ini muncul setelah negara-negara yang warganya melaksanakan ibadah haji tahun ini melaporkan lebih dari 1.100 angka kematian. Adapun banyaknya kematian disebabkan oleh musim panas yang menyengat di Arab Saudi.
Penghitungan AFP pada Jumat, yang menyusun pernyataan resmi dan laporan dari diplomat yang terlibat dalam respons tersebut, mencatat jumlah korban sebanyak 1.126, lebih dari setengahnya dari Mesir.
Diplomat Arab mengatakan kepada AFP awal pekan ini bahwa warga Mesir menyumbang 658 kematian. Adapun dari jumlah itu, 630 diantaranya merupakan jemaah yang tidak terdaftar.
"Perdana menteri telah memerintahkan pencabutan izin perusahaan-perusahaan ini, manajer mereka dibawa ke jaksa penuntut umum dan dikenakan denda untuk kepentingan keluarga para jemaah yang meninggal karena mereka," kata pernyataan kabinet dikutip dari AFP, Minggu (23/6/2024).
Disebutkan bahwa peningkatan jumlah kematian jemaah haji tidak terdaftar berasal dari beberapa perusahaan yang mengatur program haji menggunakan visa kunjungan pribadi, yang mencegah pemegangnya masuk Mekah melalui saluran resmi.
Pernyataan kabinet membeberkan lebih dari 50.000 orang Mesir secara resmi mengikuti ibadah haji, dan ada 31 kematian akibat penyakit kronis.
Disebutkan bahwa perusahaan perjalanan yang dituduh mengatur kunjungan haji yang tidak sah tidak memberikan layanan yang memadai. Sehingga hal ini menyebabkan jemaah yang tidak terdaftar kelelahan akibat suhu tinggi.
Pada Jumat waktu setempat, seorang pejabat senior Saudi membela manajemen kerajaan Teluk atas pelaksanaan ibadah haji. Izin haji dialokasikan kepada negara-negara berdasarkan sistem kuota dan didistribusikan kepada individu melalui undian.
Bahkan bagi mereka yang bisa mendapatkannya, biaya yang tinggi mendorong banyak orang untuk mencoba haji tanpa izin, meskipun mereka berisiko ditangkap dan dideportasi jika tertangkap.
Rute tidak resmi, yang dapat menghemat ribuan dolar bagi para jemaah, menjadi semakin populer sejak 2019 ketika Arab Saudi memperkenalkan visa pariwisata umum yang mempermudah masuk ke kerajaan Teluk tersebut.
Pejabat senior Saudi mengatakan pemerintah telah mengkonfirmasi 577 kematian untuk dua hari tersibuk dalam pelaksanaan haji. Pertama hari Sabtu, ketika jamaah berkumpul selama berjam-jam untuk berdoa di bawah terik matahari di Gunung Arafat. Kedua hari Minggu, ketika mereka melakukan ritual "melempar jumrah" di Mina.
"Ini terjadi di tengah kondisi cuaca yang sulit dan suhu yang sangat tinggi," kata pejabat tersebut, mengakui bahwa angka 577 itu sebagian dan tidak mencakup seluruh pelaksanaan haji, yang secara resmi berakhir pada hari Rabu.(luc/luc)
Posting Komentar untuk "Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly Perintahkan 16 Perusahaan Pariwisata Dicabut"