Makassar Media Duta,- Infrastruktur bendungan dibangun tentunya memiliki berbagai fungsi serta manfaat di dalamnya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan air baik untuk irigasi maupun masyarakat, bendungan juga dapat mereduksi banjir yang terjadi di wilayah tersebut.
Namun dibalik pembangunannya yang memiliki banyak manfaat, pembangunan bendungan juga memiliki kisah dibalik pembangunannya.
Salah satunya pembangunan bendungan yang berada di Sulawesi Selatan ini. Diketahui, dalam pembangunan bendungan ini menenggelamkan 5 perkampungan yang berada di wilayah tersebut.
Adapun 5 perkampungan tersebut yaitu Kampung Bonto Parang, Kampung Lanna, Pattalikang, dan Kampung Manuju.
Dengan menenggelamkan 5 perkampungan, bendungan ini ternyata menjadi bendungan terbesar di Sulawesi Selatan lho.Dibangun sejak pada tahun 1992, Bendungan yang bernama Bendungan Bili-bili ini masih kokoh berdiri hingga kini.
Bendungan Bili-bili terletak 30 Km di sebelah timur Kota Makassar ke arah hulu pertemuan sungai Jeneberang dan sungai Jenelata tersebut, membendung sungai Jeneberang di Desa Bili-bili, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Bendungan Bili-bili memiliki daerah tangkapan seluas 384,40 Km2 dengan kapasitas tampungan efektif 346 juta m3 dan kapasitas pengendalian banjir sebesar 41 juta m3.
Terdiri dari bendungan utama setinggi 73 meter, bendungan sayap kiri setinggi 42 meter, dan bendungan sayap kanan dengan panjang spillway 397,2 meter.
Bendungan Bili-bili dapat menghasilkan debit air mencapai 44,80 m3/detik, dengan perbedaan tinggi mencapai 51,5 meter dan ukuran pintu bendungan 3,7 x 5,2 meter.
Menjadi bendungan terbesar di Sulawesi Selatan, Bendungan Bili-bili dibangun dengan menghabiskan anggaran sekitar US$ 223,8 juta atau setara Rp 400 miliar.
Dimana dana tersebut bersumber dari Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui OECF.
Hadir nya bendungan ini bermanfaat untuk pengendalian banjir sungai Jeneberang dari debit 2.200 m3/detik menjadi 1.200 m3/detik serta dapat mengendalikan banjir periode 50 tahunan.
Selain itu bendungan ini juga dapat mengendalikan penyediaan air baku irigasi sebesar 3.300 m3/detik tersebut memiliki luas potensial daerah irigasi sebesar 23.690 ha yang meliputi Daerah Bili-Bili seluas 2.360 ha, Kampili seluas 10.545 ha, dan Bissua seluas 10.785 ha. Sebagai bentuk pemanfaatan energi arus air.
Kemudian bendungan Bili-bili Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas terpasang sebesar 20,1 MW.
Bendungan yang dikelola oleh Satker Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Pompengan-Jeneberang ini juga menjadi objek pariwisata dan olahraga, serta pembudidayaan perikanan darat. ***
Posting Komentar untuk "Bendungan Senilai Rp 400 Miliar Dibangun Tenggelamkan 5 Perkampungan"