Makassar Media Duta,-Perempuan yang satu ini patut dicontoh. Awal dari perjuangan hidupanya dimulai dari bekerja menjual nasi goreng milik Edy Subara, yang berasal Tegal, Jawa Tengah pada tahun 2014 - 2020.
Ayu Syahida Septiani, demikian nama lengkapnya. Lahir di Sorowako, Luwu Timur pada tahun 1994, dari pasangan Hawa Ida, ibu dan Syahrir Ibrahim. " Saya ini blasteran Enrekang, Makassar.
Banyak yang mengira bahwa Ayu orang Jawa. Dialek Ayu Syahida memang sedikit medok agak kejawaan. Ya, mungkin karena kelamaan bekerja sama orang Jawa, pak Edy Subara yang menjual nasi goreng dijalan Landak Makassar.
Sehingga Ayu terkontaminasi dialek ke Jawaan. Ramli S. Nawi, dari majalah MM, yang sempat mewawancara dengan Ayu, juga sempat mengira ia orang Jawa. Ayu, mengakui, bahwa tidak sedikit pelanggannya yang memanggil nya Emba.
" Bagi saya tidak masalah, karena itu panggilan yang lumrah " kata Ayu, seraya tersenyum. Alumni UNM 2018 dari jurusan bahasa Inggris ini terbuka menjelaskan perjalanan hidupnya yang banyak mengalami suka duka.
Sambil bekerja dimas Edy yang menjual nasi goreng pada malam hari, Ayu, juga masuk kuliah pada pagi hari hingga sore hari.
Dari gajinya sebagai karyawan pak Edy itulah ditabung untuk biaya kuliah dan juga untuk biaya keperluan hidup lainnya.
Sambil bekerja saya diam - diam mempelajari bagaimana mas Edy membuat nasi goreng yang enak, dan ahirnya Ayu pun pandai membuat nasi goreng setelah sekian tahun lamanya bersama pak Edy.
Syahrir Ibrahim, ayahnya yang sudah almarhum dulunya adalah karyawan PT. Inco, yang sekarang menjadi PT Vale.
Tetapi walaupun ayahnya bekerja diperusahaan tambang Nikel terbesar di Sulawseli waktu itu menurut Ayu, justru ia enggang dimanja sama orang tua.
Maka dari itu tidak heran dari enam orang bersaudara Ayu lah paling mandiri dalam menempuh hidupnya. Jadi begitu dia kuliah di UNM ia pun mencoba mencari kerja sendiri.
Ternyata peluang kerja yang didapat waktu itu adalah pada usaha pak Edy, yang berjualan nasi goreng dijalan Landak, Makassar.(Ramli.S Nawi)
Posting Komentar untuk "Perjuangan Dan Kemandirian Seorang Perempuan Yang Patut Ditiruh"