Kekalahan Pil Pahit di 2018 Tidak Membuat Appi dan Cicu Menyerah

PRESTASI POLITISI - Kisah kesuksesan Munafri Arifuddin (kiri) dan Andi Rachmatika Dewi (kanan) di Tahun Politik 2024. Appi terpilih Wali Kota Makassar, sedangkan Cicu jadi Ketua DPRD Sulsel.

Makassar Media Duta,-  Masih ingat bagaimana kotak kosong membuat sejarah di Pilkada Makassar 2018? 

Saat itu, pasangan Munafri Arifuddin (Appi) dan Andi Rachmatika Dewi (Cicu) yang maju sebagai calon tunggal justru kalah dari kotak kosong.

Kekalahan Appi-Cicu merupakan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia. Namun, politik selalu penuh kejutan. 

Enam tahun berselang, Appi dan Cicu akhirnya meraih kemenangan besar di tahun politik 2024.

Pada Pilwalkot 2018, Appi-Cicu maju sebagai pasangan tunggal setelah lawannya didiskualifikasi. 

Banyak mengira mereka akan menang dengan mudah, tetapi hasilnya justru mengejutkan.

Munafri Arifuddin–Andi Rachmatika Dewi: 264.245 suara, sementara Kotak Kosong 300.795 suara.

Hasil ini menjadikan Makassar sebagai kota pertama di Indonesia mencatatkan sejarah kemenangan kotak kosong dalam pemilihan kepala daerah.

Namun, kekalahan pil pahit di 2018 tidak membuat Appi dan Cicu menyerah. 

Mereka kembali membangun strategi dan memperkuat jaringan politik mereka.

Kini, di tahun politik 2024, keduanya akhirnya meraih kesuksesan. 

Munafri Arifuddin (Appi) resmi menjadi Wali Kota Makassar terpilih untuk periode 2025-2030, berpasangan dengan Aliyah Mustika Ilham. 

Sedangkan, Andi Rachmatika Dewi meraih posisi prestisius sebagai Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2024-2029.

Di samping itu, Appi dan Cicu sama-sama menakhodai partai politik di Kota Makassar. 

Appi merupakan Ketua Partai Golkar Makassar, sedangkan Cicu adalah Ketua Nasdem Makassar.

Dari kekalahan yang menyakitkan, kini keduanya justru menjadi dua tokoh kunci dalam pemerintahan Kota Makassar dan Sulsel.

Momen Haru di Penetapan Wali Kota Makassar

Senin (5/2/2025) menjadi hari bersejarah bagi Munafri Arifuddin. 

Bertempat di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar secara resmi menetapkannya sebagai pemenang Pilwalkot 2024.

Dalam orasi kemenangannya, Appi mengungkapkan rasa haru dan bangga atas perjalanan panjangnya di dunia politik. 

"Rasa terima kasih, bangga, dan haru. Karena pada malam hari ini saya bisa berdiri menerima sebuah keputusan untuk menjadi Wali Kota Makassar," ujarnya di hadapan forum rapat pleno penetapan.

Appi mengakui, jalan menuju kursi wali kota tidaklah mudah. 

Ia harus mengalami dua kekalahan berturut-turut sebelum akhirnya meraih kemenangan yang telah lama ia nantikan.

"Dimulai dari 2018, mungkin saya satu-satunya orang yang kalah dengan kotak kosong pada pemilihan wali kota. Dan itu menjadi catatan sejarah di Republik Indonesia," katanya.

Tak ingin menyerah, Appi kembali bertarung di Pilwalkot Makassar 2020. 

Kali ini, ia berpasangan dengan Abdul Rahman Bando. 

Namun, hasilnya tetap sama. 

Ia kembali kalah dari pasangan Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto dan Fatmawati Rusdi. 

Saat itu Danny Pomonto berstatus petahana.

"Saya tidak harus berdiam diri, saya mencoba lagi di Pilwalkot Makassar 2020. Lagi-lagi saya kalah," ungkapnya.

Setelah dua kali gagal, Appi sempat berpikir untuk tidak lagi mencalonkan diri di Pilwalkot Makassar 2024. 

Bahkan, ia berdiskusi dengan istrinya, Melinda Aksa, untuk mencari alternatif lain jika kembali kalah.

"Saya sudah bilang ke istri saya, saya maju di Pilwalkot Makassar 2024. Tetapi kalau kalah lagi, kita cari cara supaya saya bisa jadi duta besar di suatu negara, supaya tidak malu," ucapnya yang disambut tawa hadirin.

Namun, segalanya berubah ketika ia bertemu dengan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS). 

Ilham mendorong istrinya, Aliyah Mustika Ilham, untuk maju mendampingi Appi di Pilwalkot Makassar 2024. 

Bersama Aliyah, Appi merasa lebih optimis dan percaya diri.

"Di awal pertemuan saya dengan Pak IAS dan Ibu Aliyah, saya mulai yakin. Saya tidak jadi duta besar, tapi saya akan jadi wali kota," katanya penuh percaya diri.

Dan benar saja, dalam Pilwalkot Makassar 2024, pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) berhasil mengungguli tiga pesaingnya dengan kemenangan telak.

Pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham mengunci 324.165 suara atau 54,83 persen. 

Sementara, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) meraih 165.739 suara atau 28,03 persen, Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (INIMI) 81.125 suara atau 13,72 persen, dan Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) 20.237 suara atau 3,42 persen.

Kemenangan ini sekaligus menandai keberhasilan Appi-Aliyah menguasai 15 kecamatan di Makassar.

"Alhamdulillah, dalam perjalanan panjang yang kami lalui, akhirnya kami sampai di titik ini. Tidak semua berjalan mulus, tetapi akhirnya warga Makassar memilih kami dengan lebih dari 54 persen suara," ujar Appi.

Salah satu momen paling berkesan baginya adalah saat menerima SK penetapan dari Ketua KPU Makassar Andi Muhammad Yasir Arafat.

"Saat saya diberikan SK penetapan, map inimi yang saya kejar selama tiga periode. Dan sekarang, Alhamdulillah, map itu ada di tangan saya," ungkapnya.

Ketua Partai Golkar Makassar itu menegaskan bahwa kemenangan ini bukan sekadar keberuntungan, melainkan hasil kerja keras, kesabaran, dan keyakinan.

"Sebuah usaha yang kita lanjutkan selalu harus dengan target untuk meraihnya, dan dengan jalan yang baik," tegasnya.

Kini, setelah resmi ditetapkan sebagai Wali Kota Makassar 2025-2030, Appi berkomitmen untuk menjalankan visi dan program kerja yang telah dijanjikan.

"Perjalanan ini adalah bukti bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. Sekarang waktunya kami bekerja untuk Makassar," pungkasnya.(*)

Posting Komentar untuk " Kekalahan Pil Pahit di 2018 Tidak Membuat Appi dan Cicu Menyerah"