Orang Kuat Yang Mampu Mengendalikan Hati di Tengah Amarah


Menjadi marah berarti membiarkan kesalahan orang lain menghukum dirimu sendiri.

Amarah sang manusia merupakan ujian yang sering datang tiba-tiba. Ia bisa muncul karena perkata'an yang menyinggung, sikap yang mengecewakan, atau keada'an yang tidak sesuai harapan. 

Jika tidak dikendalikan, amarah bisa merusak hubungan, melukai hati, bahkan menjerumuskan pada penyesalan.


Rasulullah  bersabda: “Bukanlah orang kuat itu yang menang dalam bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.”* (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengajarkan bahwa kekuatan sejati bukan pada otot atau kata-kata, melainkan pada kemampuan menjaga hati. 

Menahan amarah bukan berarti lemah, justru itulah tanda kedewasa'an iman.

Cara meredam amarah bisa sederhana: diam, berwudhu, atau mengubah posisi—duduk bila berdiri, berbaring bila duduk. 

Yang lebih penting lagi adalah mengingat Allaah, karena hati yang sibuk mengingat Allaah akan sulit dikuasai oleh emosi.

*Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan marah. Orang yang mampu mengendalikan diri akan lebih tenang, lebih sehat, dan lebih mudah mendapatkan kasih sayang Allaah.

Malam ini, mari kita berdo'a agar diberi hati yang lembut, yang mampu menahan amarah dan menggantinya dengan do'a serta kesabaran. Sebab hati yang terkendali adalah kunci ketenangan.*

Posting Komentar untuk "Orang Kuat Yang Mampu Mengendalikan Hati di Tengah Amarah"