Parepare Media Duta,- Di tengah krisis finansial, PSM Makassar harus menyetor Uang Rp150 juta ke PSSI. Kewajiban itu merupakan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat ulah pemain di lapangan.
Pada laga perdana melawan Persijap Jepara 8 Agustus 2025 di Stadion Gelora BJ Habibie, lima anak asuh Ahmad Amiruddin mendapat kartu kuning.
Jumlah dendanya akan diputuskan dalam sidang Komdis PSSI. Akan tetapi, rata-rata semua tim yang pemainnya mendapat lima kartu kuning dalam satu laga, diberi sanksi yang sama: Rp50 juta.
Kemudian yang terbesar ketika PSM Makassar menjamu Persija Jakarta 21 September 2025 di Stadion Gelora BJ Habibie. Total denda yang harus dibayar Rp100 juta.
Hasil sidang Komdis PSSI pada 25 September memberikan dua sanksi sekaligus kepada Pasukan Ramang.
Denda pertama diberikan karena ada lima pemain PSM Makassar yang mendapat kartu kuning. Sesuai regulasi, tim pun didenda Rp50 juta.
Sedangkan yang kedua lebih parah. Bukan hanya denda, karena disertai hukuman larangan bertanding.
Ini akibat ulah sang kapten Yuran Fernandes. Komdis PSSI menyebutkan bahwa sang pemain melakukan tindakan tidak sportif.
Pemain asal Tanjung Verde tersebut tidak menjabat tangan perangkat pertandingan (wasit).
Akibatnya, dia dihukum larangan bermain sebanyak empat laga. Plus denda Rp50 juta.
Mantan pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares tidak pernah menyalahkan pemain yang melakukan pelanggaran dan berbuah kartu kuning.
Dalam beberapa kesempatan saat sesi jumpa pers, dia selalu menyalahkan wasit yang terlalu mudah memberikan kartu kuning kepada anak asuhnya.
Termasuk ketika PSM Makassar menundukkan Persija 1-0. Tavares menganggap wasit terlalu mudah memberikan kartu kepada pemainnya.
“Lima kartu kuning kepada PSM dan dua kartu kuning kepada Persija agak berlebihan. Wasit sepertinya lebih mudah memberikan kartu kuning kepada pemain PSM,” sesal Bernardo Tavares saat jumpa pers usai laga.(*)
Posting Komentar untuk "PSM Makassar Setor Uang Rp150 Juta ke PSSI Atas Ulah Pemain"