Sekda Timotius Suryadi Pensiun Dini

Karanganyar Media Duta,- Setelah 34 tahun mengabdi sebagai aparatur sipil negara, Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar Timotius Suryadi resmi mengakhiri masa baktinya per 1 November 2025.

Pria yang dikenal santun dan produktif menulis ini memilih pensiun dini untuk menapaki babak baru kehidupan bersama istri tercinta, Endar, dengan semangat baru: “Life start in 53.”

“Saya mulai CPNS tahun 1992, tidak pernah membayangkan bisa berkarier sampai posisi ini. Apalagi, ibu saya hanya tamatan SD. Saya percaya, kuncinya adalah pendidikan.

 Pendidikan memutus rantai kemiskinan,” ujar Timotius usai perpisahan dengan staf di kantor Setda, Jumat (31/10).

Menariknya, sebelum resmi purna tugas, Timotius sudah menorehkan jejak intelektual lewat dunia literasi. Ia telah menulis lima buku yang merekam perjalanan spiritual, sosial, dan refleksi hidupnya sebagai birokrat.

Tiga di antaranya merupakan bagian dari seri novel semi-autobiografis berjudul “Si Proletar: Cahaya di Tanah yang Sunyi”. Dua seri pertama sudah terbit, sementara seri ketiga dan keempat sedang dalam proses penyelesaian.

“Seri keempat ini menjadi titik penemuan jati diri tokohnya. Itu semacam cermin dari perjalanan hidup saya sendiri,” ungkapnya.

Selain itu, satu karya lain berfokus pada pengembangan diri yang kini dalam tahap penyuntingan. Buku tersebut bertajuk “Conscious Living: Spiritualitas Tanpa Dogma” yang menyoroti pentingnya kesadaran diri dan penghargaan terhadap waktu.

“Ada keresahan batin yang harus saya keluarkan. Menulis menjadi cara saya berdialog dengan diri sendiri dan kehidupan,” tambahnya.

Timotius mengaku mulai menulis secara serius sebelum menjabat Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar. Ia mengikuti kursus menulis online, belajar dari berbagai referensi dan tokoh di sekitarnya.

“Dalam 3–4 bulan biasanya satu buku bisa selesai, asal fokus dan punya arah,” katanya tersenyum.

Setelah purna, ia berencana tetap aktif melalui Sekolah Inspirasi, sebuah gerakan kecil yang ia gagas untuk menanamkan semangat pendidikan dan literasi kepada generasi muda. Kemudian mengawal gerakan Komdigi, yakni literasi digital di birokrasi.

“Saya ingin berbagi pengalaman. Bahwa siapa pun bisa menulis, bisa berhasil, asal mau belajar dan tekun,” ujarnya.

Dengan tiga anak yang kini sudah mandiri, Timotius dan sang istri kini menatap babak baru kehidupan. Ia merencanakan perjalanan keliling Indonesia, dimulai dari titik nol kilometer di Aceh.

Saya ingin traveling keliling negeri. Bukan sekadar jalan-jalan, tapi perjalanan batin untuk mengenali negeri ini lebih dekat,” tutur pria yang dikenal sederhana itu. (Lim)

Posting Komentar untuk "Sekda Timotius Suryadi Pensiun Dini"