Sjafrie Sjamsoeddin: Prajurit Luhur, Sahabat Sejati, Jenderal Terbaik


Sjafrie Sjamsoeddin: Prajurit Luhur, Sahabat Sejati, Jenderal Terbaik pada samannya.

Ada satu sosok dalam dunia militer Indonesia yang namanya kerap disebut dengan rasa hormat dan kekaguman: Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin.

 Bukan hanya karena prestasinya, tetapi karena kepribadian, disiplin, dan keluhuran budi yang begitu kuat melekat pada dirinya.

Prabowo Subianto rekan seangkatannya di AKABRI 1974 memberi kesaksian yang paling jujur dan paling dekat:

Sjafrie adalah pria dengan disiplin diri yang tiada duanya, tak pernah menjelekkan siapa pun, tak pernah menghalangi karier orang lain, dan selalu memimpin dengan tenang. 

Ia bukan pemimpin yang banyak bicara ia adalah pemimpin yang memberi teladan, sesuai falsafah Jawa “ing ngarsa sung tulada”.

Teman Sekamar, Teman Sehidup-Perjuangan

Prabowo dan Sjafrie pertama kali akrab ketika keduanya berada di Paviliun 5, Lembah Tidar saat menempuh pendidikan di Akademi Militer. 

Mereka tinggal sekamar, berlatih bersama, dan mengikuti pendidikan infanteri, terjun payung, hingga komando dalam satu kesatuan tekad.

Dari kedekatan itulah Prabowo melihat langsung keteguhan iman dan kerajinan ibadah Sjafrie.

Ia tak pernah meninggalkan salat lima waktu, selalu berpuasa Senin Kamis, dan menjalani hidup dengan penuh ketelitian. Sosok prajurit yang kuat, tapi sekaligus lembut dan religius.

Karier Lapangan yang Membentuknya

Sebagai perwira muda, keduanya sempat berada dalam satu kompi di bawah komando Letnan Mujain   veteran Operasi Trikora.

 Namun tak lama, jalan mereka terpisah: walau sama-sama masuk Group 1 Para-Komando, Sjafrie menjadi Komandan Kompi 111, sementara Prabowo memimpin Kompi 112.

Setelah itu, prestasi Sjafrie terus menanjak. Ia menjadi:

Ajudan Presiden Soeharto

Komandan Grup A Paspampres

Danyon Grup 1 Kopassus

Danrem

Kasdam Jaya

Pangdam Jaya

Sekjen Kementerian Pertahanan

Wakil Menteri Pertahanan RI

Ia juga dikenal sukses dalam operasi militer di Timor Timur, Aceh, dan Papua. Prajurit mencintainya bukan karena jabatan tapi karena ketenangannya, kecerdasannya, dan hatinya yang sangat bersahaja.

Kesetiaan yang Diuji Zaman

Setelah 1998, banyak perwira yang dianggap dekat dengan Presiden Soeharto menghadapi hambatan karier. Sjafrie pun merasakan masa sulit itu.

 Namun ia tidak pernah mengeluh, tidak menyalahkan siapa pun, dan tetap mengabdi dalam hening seorang prajurit sejati yang tegak berdiri meski badai menerpa.

Seperti kata Prabowo,

“Di generasi saya, Sjafrie adalah salah satu Jenderal terbaik.

Tidak banyak orang yang dapat dihormati karena kekuatan, keberanian, dan ketulusan sekaligus.Sjafrie Sjamsoeddin adalah salah satu dari sedikit itu.(*)

Posting Komentar untuk "Sjafrie Sjamsoeddin: Prajurit Luhur, Sahabat Sejati, Jenderal Terbaik "