Dilansir dari Hops.id jaringan DepokToday.com pada Jumat 10 September 2021, berdasarkan penulusuran TNI-Polri di Papua, ternyata diduga ada dua negara yang diduga terlibat dalam aksi-aksi gerakan separatis tersebut, yakni Amerika Serikat (AS) dan Papua Nugini (PNG).
Keterlibatan AS dan Papua Nugini itu bermuara dari temuan aparat terkait senjata yang digunakan Kelompok Keriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Dari hasil penyelidikan, senjata yang dimiliki KKB Papua ternyata merupakan produksi AS dan diperoleh melalui Papua Nugini, negara tetangga yang masih satu daratan dengan Papua Barat.
Sebagaimana diketahui, TNI berhasil menangkap dua anggota KKB Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, di Distrik Oksibil, pada Selasa 7 September 2021.
Bersamaan dengan itu, prajurit TNI juga mengamankan total 5 pucuk senjata api. Di antaranya dua pucuk senjata api jenis M-16 yang salah satunya dilengkapi dengan pelontar granat, dan satu pucuk senapan laras panjang rakitan.
Kemudian, pada 4 September 2021, Pasukan Satgas Yonif Para Raider 501/BY berhasil menyita satu pucuk senjata jenis pistol P1 dari teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Hasil perolehan senjata tersebut terjadi di Kampung Bugapa Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua, Sabtu 4 September 2021.
TNI Ungkap Jenis Senjata Buatan AS dari Papua Nugini
Dansatgas Yonif Para Raider 501/BY Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya mengatakan, Tim Dalpur yang terlibat dalam operasi di Kampung Bugapa Distrik Sugapa dipimpin langsung oleh Lettu Inf Yulian Nugroho.
Operasi ini, kata dia, merupakan tindaklanjut kegiatan dari Operasi Bajra 10 yang digelar untuk mencari dan menyekat pergerakan kelompok KKB yang berada di wilayah Kabupaten Intan Jaya.
“Tim Dalpur berhasil mengamankan satu pucuk pistol P1 milik KKB dan beberapa barang bukti perlengkapan perang lainnya dalam pembersihan yang dilaksanakan pada Sabtu pagi,” ujar Arfa dalam keterangan tertulis dikutip Senin 6 September 2021.
Dari hasil penelusuran TNI, ternyata senjata api yang disita dari dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Ngalum Kupel di kawasan Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua disebut berasal dari Papua Nugini.
Dua orang yang ditangkap itu adalah Yulian Uropmabin (36) dan Kapol Uropmabin (42). TNI mengaku akan menyerahkan keduanya ke Polda Papua untuk diproses hukum.
Adapun senjata sitaan itu merupakan produk negara Super Power alias AS dan masuk ke Papua lewat negara tetangga Papua Nugini.
“Sudah dipastikan dari nomor seri senjata api buatan Amerika Serikat, bukan milik TNI-Polri, yang diambil berasal dari Bougenville, Papua Nugini (PNG),” katanya.
“Dari pengakuan sementara kedua anggota KSB yang ditangkap terungkap senpi berasal dari Bougenville, PNG,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, di Jayapura, Rabu 8 September 2021. (rul/*)
Posting Komentar untuk " TNI Polri Temukan Bukti Campur Tangan Amerika di Balik Kebrutalan OPM"