Foto Jembatan Gantung yang roboh yang menghubungkan Desa Bune – Desa Binuang Kecamatan Libureng Kabupaten Bone.
Mobil Jeep Daihatsu Feroza Nopol DD 333 RF yang nekat melewati jembatan gantung itu, tercebur di sungai yang menyebabkan sopir dan satu penumpang meninggal dunia ditempat.
Meski terpampang jelas himbauan dilarang melintas kendaraan roda empat di jembatan gantung tersebut, namun faktanya masih ada pengendara roda empat yang nekat melintas yang menyebabkan petaka.
Kondisi jembatan pun kini menganga dan tidak bisa lagi dilewati kendaraan pasca jatuhnya mobil Daihatsu Feroza yang menelan korban jiwa.
Dari pantauan kabarbone.com, lantai jembatan yang berbahan kayu itu mulai rapuh termakan usia, sehingga tidak mampu menahan beban kendaraan yang melintas.
Salah seorang warga Libureng, Tajuddin ditemui kabarbone, mengatakan, kejadian ini bukan pertama kalinya. Tahun 2013 lalu sebuah Mobil Minibus Xenia yang melintasi jembatan tersebut juga tercebur ke sungai yang menelan korban jiwa 5 orang penumpang.
“Meski jembatan ini sudah mengalami perbaikan pasca terjadi musibah mobil jatuh tahun 2013 lalu, namun nyatanya jembatan gantung ini kembali menelan korban jiwa. Kami Warga Libureng berharap kepada Pemerintah Kabupaten untuk segera kucurkan anggaran pembangunan jembatan permanen agar tak lagi ada pengendara yang menjadi korban,” harapnya.
Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Kabupaten Bone H. Askar yang dihubungi menjelaskan jika jembatan gantung tersebut peruntukannya hanya maksimal untuk kendaraan roda dua.
Terkait dengan rencana pembangunan jembatan permanen pengganti jembatan gantung tersebut, H. Askar menuturkan sudah direncanakan dengan bentang sungainya 80 meter dengan kebutuhan anggaran kurang lebih Rp 15 Miliar. Akan tetapi anggaran tersebut belum tersedia di tahun 2022.(*)
Posting Komentar untuk "Jembatan Gantung Patirongnge Kembali Menelan Korban Jiwa"