Terbukti dari realisasi keuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Dinas PU rangking terakhir.
Serapannya menyentuh Rp138 miliar atau 21,73 persen dari target Rp 639 miliar pada APBD Perubahan 2021.
Karena itu, potensi sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) tahun ini yang bersumber dari Dinas PU akan besar.
Sebab Dinas PU menyisakan anggaran Rp500 miliar yang belum dibelanjakan jelang akhir tahun.
Minimnya progres di Dinas PU diakibatkan lambannya pergerakan pengajuan dokumen lelang.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PU Makassar Darlis mengatakan, usulan berkas lelang baru diajukan pada September dan Oktober.
Dengan harapan, kontrak pemenang sudah bisa diteken pada awal November dan selesai pengerjaannya di akhir Desember.
"Dokumen (pengajuan) tender itu drainase bulan 7-8, kalau jalan itu bulan 9-10. Jadi memang waktu kita kaji ulang di ULP, batas waktu schedule kami di awal November sudah berkontrak semua," ucap Darlis, Sabtu (4/12).
Padahal hampir 50 persen anggaran di Dinas PU dialokasikan untuk pengerjaan jalan.
Darlis menyampaikan, sekitar Rp300 Miliar anggaran khusus jalan, realisasinya sudah hampir Rp200 Miliar.
Ia menambahkan, dari 37 paket jalan yang diajukan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) baru 15 paket yang selesai tender.
Namun itu berbeda dengan data Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) Makassar, rupanya hanya ada 32 paket jalan yang tayang di LPSE, dan 12 paket yang selesai tender.
20 paket di antaranya adalah pengerjaan jalan lingkungan dengan total anggaran Rp34,8 Miliar.
Selanjutnya, jalan kota 5 paket dengan anggaran Rp 46,2 Miliar. Lalu rehabilitasi jalan 5 paket senilai Rp 24,5 Miliar.
Jalan Metro Tanjung Bunga Rp89,2 Miliar, dan belanja modal jalan, Jl Bonto Ramba, Pa'baeng-baeng Tamalate, senilai Rp948,7 juta.
Hanya jalan, proyek drainase juga banyak yang mandek. Dinas PU memprogramkan 12 titik pembangunan drainase, dan 25 titik perbaikan atau rehabilitasi drainase, hanya saja yang berjalan hanya hitungan jari.
Total anggarannya Rp41 Miliar, terdiri dari Rp8 miliar drainase baru dan Rp33 Miliar rehabilitasi drainase.
Potensi Silpa Rp800 Miliar
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, buruknya serapan anggaran di PU hasil dari perencanaan yang tidak matang di APBD 2021.
"Kita di APBD perubahan juga sudah sempit waktu. Ini kan persoalan waktu, jadi hampir tidak ada yang bisa dikerjakan," ungkapnya.
Seharusnya dokumen lelang sudah disetor di Desember lalu dieksekusi di awal tabun.
"Belajar dari itu saya harus keras bahwa Desember harus selesai administrasinya januari harus tender," ujarnya.
Lanjut Danny, potensi Silpa sangat besar tahun ini, bisa mencapai Rp800 Miliar.
Rapor Merah Dinas PU Makassar
Serapan Anggaran: Rp138 Miliar
Presentase hanya 21,73% dari target Rp639 miliar APBD Perubahan 2021
Menyisakan anggaran Rp500 Miliar
Porsi Anggaran:
- Hampir 50% untuk pengerjaan jalan, sekitar Rp300 Miliar, realisasinya hampir Rp200 Miliar.
- Terdiri 32 paket jalan yang tayang di LPSE dan 12 paket selesai tender
- 20 paket di antaranya adalah pengerjaan jalan lingkungan dengan anggaran Rp34,8 miliar.
- Jalan kota 5 paket dengan anggaran Rp 46,2 Miliar.
- Rehabilitasi jalan 5 paket senilai Rp 24,5 Miliar.
- Jalan Metro Tanjung Bunga Rp89,2 Miliar
- Belanja modal jalan, Jl Bonto Ramba, Pa'baeng-baeng Tamalate, senilai Rp948,7 juta.
- Proyek drainase juga banyak yang mandek.
- 12 titik pembangunan drainase, dan 25 titik perbaikan atau rehabilitasi drainase
- Total anggarannya Rp41 Miliar, terdiri dari Rp8 miliar drainase baru dan Rp33 Miliar rehabilitasi drainase.(*)
Posting Komentar untuk "Proyek Tak Jalan Dinas PU Kota Makassar Parkir Rp500 Miliar Tahun 2021"