Ferry Setiawan Mengaku Telah Diintimidasi, Diikat Dan Siksa

Pengacara  Advokat Farid Mamma, SH. MH

Makassar, Media Duta,- Dalam gelombang kontroversi yang melanda kasus dugaan keterlibatan peredaran narkoba, suara penuh penderitaan Ferry Setiawan pecah dalam keheningan, (19/4) .

Di hadapan pengacaranya, Farid Mamma, SH., MH, pada Kamis, 18 April 2024, Ferry menggambarkan detik-detik mencekam di balik jeruji penahanan.


Ferry tidak ragu untuk menguraikan penderitaannya yang menyayat hati. Dengan nada getir, ia mengungkap bagaimana dipaksa mengakui kejahatan yang tak pernah dilakukannya.


 Diinterogasi oleh petugas berkuasa, dia merasakan siksaan fisik dan psikologis yang tak terbayangkan.


"Ditahan, diikat, dan disiksa," ungkap Ferry dengan mata berkaca-kaca. Pak Darma, seorang Kanit, diyakini menjadi otak di balik perlakuan keji tersebut.


 Di ruang pemeriksaan, Ferry mengisahkan bagaimana ia dipaksa mengakui segala sesuatu dengan ancaman dan perlakuan yang tidak manusiawi.


Namun, kekejaman tak berhenti di situ. Dalam detik-detik keputusasaan, Ferry dihadapkan pada adegan yang lebih mengerikan lagi. 


Dengan suara gemetar, ia menceritakan bagaimana dipaksa mengakui sesuatu dari Pak Darma, Pak Uce dan Penyidik pada saat Ferry Setiawan ditangkap.


Selama berjalan proses pemeriksaan yang ia tidak lakukan lalu ia di siksa di area kemaluan dan di dubur dengan bahan pedas (Cabai di Blender Halus) dan infus basah  bermenit-menit di WC.


"Kita saja isi BAP jika begini siksaannya," teriak Ferry dengan lirih, mencerminkan penderitaannya yang tak terperikan. 


Namun, tragedi Ferry tak berhenti di situ. Dia juga menyaksikan manipulasi barang bukti oleh petugas dan disaksikan di Polda oleh Ferry Setiawan di atas meja ada sasetan dan timbangan milik Semmi, sementara diwaktu yang berbeda Semmi mengakui dibantu sama kanit untuk dihilangkan timbangan Skil.


Pada saat Semmi Berbicara di kejaksaan tanpa ditanya, seolah ingin memperlihatkan bahwa ia dibantu. Kondisi inilah yang menambah keputusasaan dalam mencari keadilan.


Sementara itu, pengacara Ferry, Farid Mamma, SH., MH, menegaskan bahwa proses hukum yang dijalani kliennya adalah jauh dari kata manusiawi. 


Dengan suara gemetar, ia menegaskan bahwa Ferry adalah manusia yang layak mendapat perlakuan adil, bukan objek untuk dianiaya.


"Kami akan tegakkan keadilan, meskipun harus melalui lubang yang sempit," tegas Farid Mamma, mengisyaratkan komitmen tak tergoyahkan untuk membela kebenaran.


Dalam sorotan tajam ini, masyarakat pun diingatkan akan pentingnya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam proses hukum, serta perlunya transparansi dan akuntabilitas dari aparat penegak hukum.

(MDs)

Posting Komentar untuk "Ferry Setiawan Mengaku Telah Diintimidasi, Diikat Dan Siksa"