Gerilya Andi Amran Sulaiman Masih Nihil, ASS Terancam Jadi Penonton Dipilgub Sulsel

Andi Sudirman Sulaiman

Makassar Media Duta, - Andi Sudirman Sulaiman (ASS) calon gubernur petahana di Pilgub Sulsel atau Pilkada serentak bulan November 2024, terancam tidak ikut masuk gelanggang bertarung.

Bisa jadi Andi Sudirman Sulaiman hanya jadi penonton di kursi VIP depan gelanggang. ASS kesulitan mendapatkan sokongan atau dukungan partai, termasuk dari partai pendukung ASS di Pilgub 2019 silam.

Dengan masuknya tiga figur bakal Cagub yang akan jadi kuda hitam di Pilgub kali ini, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Mayjen Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, dan Komjen Pol Dr H Mohammad Fadil Imran MSi.

Ancaman itu nyata setelah mencermati dinamika konstelasi politik di elite politik Sulsel, dua pekan terakhir. 

Diantaranya pertemuan Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS) dengan Andi Amran Sulaiman (AAS), kakak kandung ASS.

Dua hari kemudian, Andi Amran Sulaimankembali melakukan pertemuan dengan tokoh senior Golkar Sulsel, HM Nurdin Halid di empang AAS di kawasan Lakkang Makassar.

Berita pertama, Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah bergantian dengan Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwam Darmawan Aras melakukan jumpa pers khusus.

Jumpa pers itu hanya untuk menyatakan satu hal yang sama, bahwa Gerindra akan mencalonkan kadernya sendiri menjadi Cagub di Pilgub Sulsel 2024, bahwa Gerindra memiliki banyak kader yang lebih mumpuni untuk duduk jadi Gubernur Sulsel.

Berita kedua, pernyataan resmi Ketua DPD PDIP Sulsel Andi Ridwan Wittiri yang menyatakan ogah kembali mengusung dan mencalonkan ASS, seperti 5 tahun lalu. "Sudah cukup kekecewaan kami," kata Ridwan Wittiri di acara buka puasa DPD PDIP ,Sulsel yang dihadiri Danny Pomanto dan sejumlah politisi Sulsel, pekan lalu.

Setelah PDIP yang terang-terangan menyatakan ogah kembali mengusung Andi Sudirman Sulaiman, dua partai pengusung ASS di Pilgub Sulsel 2019 lalu, PAN dan PKS, bisa jadi akan ikut jejak PDIP menyatakan hal serupa.

Khususnya PKS yang kecewa, atas langkah Andi Amran Sulaiman menarik putranya dan sejumlah orang-orang dekatnyai daftar Caleg PKS di Pileg lalu.

AAS memboyong putra dan orang-orangnya pindah ke Gerindra, jadi Caleg di Gerindra. Padahal AAS sendiri minta putranya dan orang-orangnya itu, dijadikan Caleg nomor 1 di PKS. Dan PKS menempatkan mereka di nomor urut 1 di daftar Caleg PKS di Dapil yang diminta AAS.

Tidak hanya 3 partai itu yang merasakan kekecewaan pada AAS, Gerindra pun kecewa. Karena AAS dinilainya tidak maksimal berjuang menambah kursi Gerindra di DPRD dan DPR RI, Andi Amran Sulaiman hanya berjuang maksimal meloloskan putranya.

Sementara anggotanya yang dibawanya ke Gerindra jadi Caleg Gerindra, Andi Amran Sulaiman tidak maksimal memperjuangkan mereka. Terbukti, di antara mereka tidak ada yang terpilih, meski orang-orang Andi Amran Sulaiman itu, dipasang di nomor urut 1 daftar Caleg Gerindra.

Sejumlah pengurus dan tokoh atau kader DPD Gerindra Sulsel juga kecewa dengan opini yang berkembang di publik Sulsel, bahwa Andi Amran Sulaiman adalah pengendali dan penentu di Partai Gerindra Sulsel.

Padahal Gerindra Sulsel, masih dibawa kendali penuh ketuanya, Andi Iwan Darmawan Aras, bukan Andi Amran Sulaiman. Meski semua mengetahui, Andi Amran Sulaiman dekat dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.

Lalu, bagaimana dengan partai lainnya, PKB dan Demokrat? Dua partai ini, PKB dan Demokrat, partai yang kritis pada pemerintahan Nurdin Abdullah dan Andi Amran Sulaiman selama 5 tahun ini.

Sementara Golkar, sampai saat ini, masih kisruh dan pemegang kendali di Golkar Sulsel, susah diketahui. Karena itu Andi Amran Sulaiman bisa dipastikan saat ini sedang berupaya keras, agar Andi Sudirman Sulaiman, adiknya, bisa bersama Nasdem.

Karena bersama Nasdem, Pilgub Sulsel 2024 yang diperkirakan menjadi Pilgub berbiaya mahal seperti Pileg di Februari 2024 yang menjadi Pileg termahal, bisa menjadi Pilgub murah untuk kubu Andi Amran Sulaiman.

Karena Andi Amran Sulaiman tidak perlu belanja banyak partai untuk adiknya bisa lolos jadi Cagub Sulsel. Selain itu, yang pasti Nasdem pemenang Pileg 2024.

Tokohnya, RMS, memiliki infrastruktur politik yang komplit, solid ,dan fanatik yang menjadi mesin politik efisien dan efektif selama ini memenangkan kontekstasi politik,.

Termasuk kemenangan bersejarah di Sulsel, memenangkan Pileg 2024 menumbangkan keperkasaan Golkar sepanjang sejarah perpolitikan moderen di tanah Bugis-Makassar.

Infrastruktur politik yang belum dimiliki banyak politisi bahkan partai di Sulsel, termasuk Andi Amran Sulaiman yang baru memiliki AAS Community, AAS Foundation.

Sehingga wajar kalau terlihat Andi Amran Sulaiman seperti sangat mengingingkan Nasdem bersama adiknya di Pilgub Sulsel 2024.

Itu bisa dilihat dari tersebar masifnya foto lama pertemuan antara Andi Sudirman Sulaiman dengan Fatmawati Rusdi, dibumbui narasi, Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur ideal untuk Sulsel, sampai mengundang RMS Ketua DPW Nasdem Sulsel ke AAS Building berbicara 4 mata.

Selain Andi Sudirman Sulaiman akan kesulitan dapatkan partai, Andi Sudirman Sulaiman juga bisa dibuat jadi penonton oleh tiga figur kuda hitam bakal Cagub Sulsel.

 Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin yang dengan dengan kerja-kerja inovatif dan visionernya sebagai Pj Gubernur Sulsel, seperti telah menenggelamkan kerja-kerja Gubernur Nurdin Abdullah dan ASS.

Bahkan program-program Bahtiar Baharuddin seakan menganulir kerja-kerja Andi Sudirman Sulaiman, seperti Stadion Sepakbola berstandar FIFA.

Menyusul Komjen Pol Dr H Mohammad Fadil Imran yang dikenal dekat dengan elite politik nasional di Jakarta, termasuk orang dekat Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Diam-diam, Komjen Fadil Imran sudah setahun lebih dengan sokongan PPP telah bekerja menggarap Sulsel untuk mendapatkan izin dan restu Jokowi dan Prabowo Subianto untuk jadi orang nomor satu di Sulsel.

Sama dengan Pj Bahtiar Baharuddin dan Komjen Pol Fadil Imran,  Mayjen Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyuki telah lebih lama lagi. Sejak jadi Pangdam Hasanuddin, Andi Muhammad Bau Sawa sudah bergerilya merayap membangun infrastruktur politiknya mencari simpati rakyat Sulsel dengan jargon Panglimata'.

Panglimata Andi Muhammad Bau Sawa juga menunggu izin dan restu Prabowo Presiden terpilih, khususnya.

Jadi, siapapun dari ketiga figur kuda hitam ini yang akhirnya mendapatkan izin dan restu dari Jokowi dan Prabowo Subianto pasti menjadikan Andi Sudirman Sulaiman di luar gelanggang, jadi penonton Pilgub 2024.

Dalilnya, Jokowi ataupun Prabowo Subianto yang memberi izin dan restu, sudah pasti akan menggerakkan seluruh sumber daya politiknya, seperti partai politik, relawan maupun funding, seperti H Isam yang menjadi funding Prof Andalan dan AAS di Pilgub Sulsel 2019.(Mulawarman)

Posting Komentar untuk "Gerilya Andi Amran Sulaiman Masih Nihil, ASS Terancam Jadi Penonton Dipilgub Sulsel"