Kedatangan mereka disambut hangat di Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar. Sejumlah bus yang membawa para jamaah haji tampak memasuki halaman asrama.
Di mana para warga yang terlihat bahagia menunggu kedatangan mereka.Saat para jemaah turun dari bus dengan pengawalan petugas, suasana haru pun menyelimuti.
Beberapa sanak keluarga yang menunggu terlihat ingin memeluk para jamaah.
Namun, petugas pengamanan melarang, sebab para jemaah harus memasuki aula sebelum diperbolehkan pulang.
Menariknya, para jemaah haji perempuan tampil mencolok karena mengenakan pakaian seperti hendak ke pesta.
Salah satu jemaah haji, Suharni Zaini, tampak mengenakan pakaian khas Bugis-Makassar, yakni mispa haji.
Dalam kesempatan itu, Suharni menyebut dirinya sengaja mengenakan pakaian tersebut guna menghargai baju adat Makassar-Bugis.
"Karena sudah adat Bugis Makassar sesampainya di Tanah Air dari tanah suci kayaknya wajib karena ini perihal adat istiadatnya orang Makassar," ujar Suharni Zaini.
Dia mengaku, pakaian misbah itu dibelinya di Makassar saat berangkat ke tanah suci.
Di mana harga bajunya senilai Rp1,4 juta, misbahnya seharga Rp250 ribu."Sementara ciputnya di dalam seharga Rp150 ribu," tambahnya.
Suharni mengaku perjalanan balik dari Madinah ke Makassar berjalan lancar. Pelayanan petugas haji dan fasilitas yang diterimanya cukup baik.
"Alhamdulilah semua fasilitas cukup baik, keberangkatan dari bandara Madina pun sangat luar biasa," kata dia.
Ia lantas merasa terharu dan bahagia.Sebab, dirinya dan jamaah lainnya kembali berkumpul bersama keluarganya.
Dia juga mengucap syukur bahwa jamaah kloter 1 Debarkasi Makassar pulang dengan lengkap.
"Pokoknya sangat terharu dan bahagia karena kita tiba dengan selamat bersama teman-teman 450 orang kloter 1 ini," tandasnya.
Terpisah Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail, yang juga Sekretaris PPIH Debarkasi Makassar, merasa bersyukur lantaran para jemaah haji Kloter Debarkasi 1 Makassar tiba dengan selamat.
"Alhamdulilah untuk kloter 1 kita saksikan bersama sudah masuk aula. Di sini dilakukan penerimaan secara seremoni yang diterima oleh Bapak Sekda Provinsi Sulsel," katanya.
Jumlah jemaah yang tiba di kloter 1 sebanyak 450 jemaah.
"Alhamdulilah lengkap. Jemaah meninggal sampai saat ini untuk embarkasi Makassar itu 17 jemaah, untuk Sulsel sendiri 6 jemaah," tambahnya.
Ikbal Ismail menambahkan bahwa setelah seremonial penerimaan, jamaah haji dari kloter 1 bisa langsung diambil oleh keluarganya dan kembali ke rumah.
"Kalau nanti ada jamaah transit, baru jamaah bermalam satu malam sebelum pulang ke daerahnya masing-masing," jelas Ikbal.
Meskipun ada imbauan agar para jamaah menggunakan batik saat pulang, Ikbal menyatakan bahwa tidak bisa melarang jamaah yang tetap mengenakan pakaian adat.
"Kami sudah sampaikan dari awal agar mereka menggunakan pakaian batik, tapi lihat kebanyakan jamaah belum menggunakannya," ujarnya.
"Masih berpakaian budaya kita Sulsel, kita juga tidak bisa melarang karena budaya. Mereka ingin memperlihatkan kepada keluarganya bahwa mereka sudah melaksanakan haji," tambah Ikbal Ismail.
Ikbal juga menekankan agar jamaah tidak mengenakan perhiasan berlebihan saat tiba di bandara Tanah Air.
Soal perhiasan berlebihan sudah ada aturannya, Ikbal mengaku sudah menyampaikan ke jamaah supaya jangan ada yang mengenakan perhiasan berlebihan pada saat tiba di bandara Tanah Air. (*)
Posting Komentar untuk "Bak Ratu, Jamaah Haji Makassar Diselimuti Perhiasan Emas"