Dua Kali Gagal Bertemu Calon Walikota Makassar.

Oleh Ramli S. Nawi

Sebelum pemelihan legislatif serentak beberapa waktu lalu pohon2 diberbagai sudut2 Kota di Sulawesi Selatan seolah olah menjerit tertusuk paku dari poster atau baliho dari sejumlah calon legislatif, mulai dari tingkat kabupaten, kota dan tingkat pusat.

Pokonya ramailah wajah2 cantik dan ganteng para calon legislatif menghiasi pohon2 pelindung kota dan juga tidak  ketinggalan menjadi sasaran adalah tiang2 listrik dengan berbagai pose dan tak lain masing2 untuk menarik minat dari para pemilih.

 Eforia sesaat itu berlangsung kurang lebih tiga bulan. Setelah berkendara memasuki masa tenang alat praga dari berbagai bentuk termasuk baliho, poster dan lain sebagainya dicabut oleh pihak penyelenggara pemilu.

 Setelah itu wajah kota menjadi plong dari sampah2 pemilu. Setelah pemilu selesai yang katanya, pemilu paling " konyol" dan tidak jurdil, karena konon diwarnai dengan kecurangan. 

Disini terjadi evoria dan kekecewaan dari mereka yang gagal dan terpilih. Kini  era pemilihan kepala daerah serentak 2024 mulai bergulir. Baliho, poster dan berbagai gambar2 dari para calon, Gubernur, Walikota dan Bupati mulai menghiasi lagi2 pohon, tiang listrik dan juga tiang2 pancang. 

Tagline dari mereka semuanya menarik dan menghibur masyarakat. Suatu sore saya naik motor menyusuri sejumlah jalan2 di kota Makassar, tiba2 pandanganku tertuju kesalah satu foto diantara sejumlah foto dari sejumlah calong2 pemimpin dari Walikota dan Gubernur. 

Salah satu yang kukenal adalah Rusdin Abdullah ( RUDAL). Taglain Rudal, cukup menarik; " Aku Sayang Makasssr. " Memahami dari taglain Rudal, berarti apabila terpilih menjadi Walikota Makassar, sudah pasti akan memperlakukan kota Makassar, dengan penuh rasa kasi sayang. 

Makassar yang berjuluk kota Dunia, tentu apa yg dicapai Danny Pomanto, saat ini sebagai Walikota, jangan mundur lagi. Danny Pomanto betul2 membawa Kota Makassar, menjadi kota " dunia ".

 Siapa pun yg terpilih nantinya menjadi walikota Makassar, tentu harus kerja keras agar Makassar, jang mundur lagi. Sudah cukup lama aku tidak pernah bertemu dengan pak Rusdin, yang berlatar belakang sebagai pengusaha.

 Aku kenal beliau dan juga dia kenal aku walaupun itu tidak terlalu dekat. Dulu ketika aku masih menjadi wartawan Surat Kabar INTI JAYA yang terbit du Jakarta beberapa kali aku berkesempat wawanca.

 Beliau berwawasan luas dan cerdas. Belakangan Rusdin, banyak terlibat didunia politik dan dari dunia politik inilah kemungkinannya menghantarkan RUDAL untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Makassar. Aku mencoba untuk bertemu dengannya. 

Setelah aku mendapatkan alamat rumahnya, aku mengunjungi dengan maksud untuk mewawancarai sebagai salah satu calon Walikota Makassar. Kunjungan pertama aku gagal karena menurut orang yg ada dirumahnya mengatakan, beliau lagi sedang tidak enak badang.

 Kunjungan aku yg kedua kalinya juga aku gagal menurut orang sama, mengatakan beliau lagi istrihat dan tiak berani mengganya. 

Aku pulang menyusuri jalan dan akupun berharap semoga beliau betul2 impiannya bisa terkabul. ***

Posting Komentar untuk "Dua Kali Gagal Bertemu Calon Walikota Makassar."