Jakarta Media Duta,-Kementerian Agama (Kemenag) menyebut penempatan jemaah haji di Mina Qodim pada tahun ini merupakan salah satu bentuk perbaikan dan perlu diapresiasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie saat dimintai tanggapan terkait temuan Tim Pengawas (Timwas) Haji 2024.
Anna mengatakan, selama ini jemaah haji Indonesia bermalam di Mina Jadid yang lokasinya sekitar 8 kilometer dari lokasi melempar jumrah.
“Nah kita nggak mau pake yang Jadid karena sebagian besar (jemaah haji) kita lansia,” kata Anna saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/6/2024).
Menurut Anna, Kemenag memilih tenda di Mina Qodim karena pertimbangan berbagai aspek, mulai dari kenyamanan, jarak, hingga hukum islam. Jemaah Diminta Batasi Aktivitas Menjelang Kepulangan.
Dalam hukum islam atau fikih, kata Anna, bermalam di Mina Qodim lebih disunahkan daripada Mina Jadid. Mengenai kepadatan jemaah, menurutnya, menjadi hal yang selalu terjadi karena wilayah Mina memang lebih kecil.
Selain itu, Anna mengatakan Kemenag juga menggunakan beberapa strategi untuk mengurangi kepadatan.
Di antaranya adalah menawarkan jemaah bermalam di hotel yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari lokasi jumroh.
Ibadah Haji 2024 Kemudian, mengatur waktu agar proses ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sudah selesai setengah 8 pagi, berbeda dari tahun lalu yang baru selesai pukul 13.00.
“Menurut saya skema-skema lain yang lahir tahun ini itu dianggap sebagai perbaikan untuk mengurangi kepadatan,” kata dia. Sebelumnya, Timwas Haji mengungkapkan sejumlah masalah dalam penyelenggaran ibadah haji 2024.
Di antaranya adalah tenda yang melebihi kapasitas, jemaah tidur di lorong tenda, AC yang mati, dinilai tidak ramah bagi lansia, hingga antre toilet sampai dua jam.
Pada tahun ini, pemerintah Indonesia mendapat kuota tambahan berjumlah 20 ribu orang. Jumlah keseluruhan jemaah yang berangkat sebanyak 241.000 orang.(*)
Posting Komentar untuk "Kemenag Pilih Mina Qodim Jadi Tempat Bermalam Jemaah Haji "