Jakarta Media Duta, - Jasad APH (5) seorang bocah perempuan asal Kota Cilegon, Banten, yang sempat dinyatakan hilang di muara Citeras Cihara, Pantai Batu Gong, Kabupaten Lebak.
APH dikabarkan hilang pada Selasa 17 September 2024.
Insiden penculikan terjadi di kediamannya pada siang hari.
Diduga ada hubungan dengan pesan singkat misterius
Orang tua APH dikabarkan sempat mendapatkan WhatsApp bernada ancaman dari seseorang terkait dengan masalah utang-piutang.
Hal itu diungkapkan seorang kerabat orang tua korban.
Menurutnya pesan singkat berbahasa jawa itu dikirim seseorang misterius sekitar dua atau tiga bulan lalu.
Tapi ancaman itu justru dibalas dengan jawaban menantang oleh orangtua APH.
Kerabat itu menduga, kematian APH ada hubungannya dengan orangtuanya yang suka memberikan pinjaman uang.
"Mungkin karena utangnya ngga dibayar," ujarnya.
Jenazah korban masih diautopsi
Dikutip dari Tribun Banten, jenazah APH masih menjalani autopsi di RS Bhayangkara pada Kamis (19/9/2024) sejak tiba sekira pukul 13.30 WIB.
Hingga Kamis pukul 20.43 WIB, jenazah korban diduga penculikan itu masih ada di dalam ruangan autopsi.
Terlihat tim Inafis Polda Banten keluar masuk ke dalam ruangan.
Mereka terlihat menunggu hasil autopsi dari dokter forensik.
"Belum beres jenazah masih proses autopsi," kata Humas RS Bhayangkara Yohannes kepada TribunBanten.com, Kamis (19/9/2024) malam.
Kronologis
Diberitakan sebelumnya, bocah malang itu ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada Kamis (19/9/2024) pagi, di pesisir pantai Cihara, Kabupaten Lebak.
Seorang warga yang merupakan tetangga korban, Arif mengatakan, sebelum korban ditemukan meninggal, korban sempat dikabarkan hilang di dalam kamar kontrakan.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/9/2024) siang, saat korban ditinggal sendirian di rumahnya.
"Kejadian sekitar jam 1 siang, posisi si ibu lagi jemput suaminya untuk makan siang dan si anak berada di dalam rumah," ujarnya saat ditemui di rumah korban, Kamis (19/9/2024).
Pada saat kejadian, Arif menyebut di dalam rumah korban saat itu hanya ada si korban dengan kondisi rumah terkunci.
Posisi korban, kata dia, saat itu sedang bermain dan menggambar di kamar rumahnya.
"Tidak lama setelah ibunya pergi sekitar 5 hingga 10 menit si ibunya balik, ketika si ibunya balik, posisi si anak sudah tidak ada di dalam kamar," ungkapnya.
Melihat si ibu korban panik, ketika mengetahui anaknya tidak ada di dalam rumah.
Istri Arif yang posisi sedang sakit di dalam rumah, tepat di samping rumah korban mendapat kabar.
Bahwasanya si ibu korban kehilangan anaknya, yang dia tinggal di dalam rumah.
Arif mengaku tidak mengetahui insiden si anak bisa hilang dari kamarnya.Namun diduga korban hilang karena diculik oleh orang yang tidak dikenal.
"Diduga ada yang masuk, (mungkin diculik,-red) karena termasuk rapih, soalnya pintu ditutup lagi," jelasnya.
Bahkan, kata dia, posisi korban keluar rumah sudah membawa sandal yang ada di depan rumahnya dengan posisi pintu rumah tertutup rapi.
"Atm sama uang ngga diambil, (korban,-red) hanya bawa handphone ibunya," jelasnya.
Pada saat kejadian, Arif menyebut handphone yang dibawa korban sempat bisa dilacak.
Di mana saat itu, posisi handphone korban berada di daerah Jombang.
"Di lacak GPS nya sempat berada di daerah Jombang, tidak lama setelah itu GPS nya hilang," tandasnya. (*)
Posting Komentar untuk "Ancaman Pembunuhan Lewat Chat Misterius "