Sosok Hercules Rosario Marshal dan ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya kembali menjadi sorotan publik setelah dikaitkan dengan aksi pembakaran mobil yang disertai penganiayaan terhadap polisi, penyegelan sebuah pabrik, hingga pernyataan yang menyebut Sutiyoso "bau tanah".
Rangkaian aksi itu disebut tak lepas dari sosok Presiden Prabowo Subianto, yang dianggap oleh Hercules dan GRIB Jaya sebagai "ayah" mereka.
Saya membacanya, Hercules memiliki persepsi bahwa ada kedekatan khusus atau utang budi di masa lalu, terlepas ini benar atau tidak.
Artinya, mereka [Hercules dan GRIB Jaya] merasa punya beking yang sangat kuat," kata Guru Besar Bidang Sosiologi Universitas Indonesia, Ricardi S Adnan, kepada BBC News Indonesia, Senin (05/05).
Hercules adalah seorang pemuda dari Timor Timur (sekarang Timor Leste) yang "dipungut" oleh dua petinggi militer saat itu, Prabowo Subianto dan Zacky Anwar Makarim, pada 1980-an ke Jakarta—merujuk pada buku karya Ian Wilson berjudul:
'Politik Jatah Preman: Ormas dan Kuasa Jalanan di Indonesia Pasca Orde Baru'.
Salah satu tujuannya, tulis Wilson, adalah untuk alat kampanye publisitas "merangkul masyarakat Timor yang terbuang" sebagai imbalan atas kesetiaan kepada Indonesia.
Hercules, tulis Wilson dalam buku itu, mengaku "berutang nyawa" kepada Prabowo dan menyebut mantan 'patron militernya' itu adalah "satu-satunya orang yang bisa mukul saya tanpa saya balas.
"Kabid Media dan Publikasi DPP GRIB Jaya, Marcel Gual, mengakui adanya hubungan emosional kuat antara Prabowo dengan Hercules dan GRIB Jaya. Namun, dia menolak jika disebut GRIB Jaya memanfaatkan nama Prabowo sebagai beking.
Kami tidak sedang menjual nama Pak Prabowo karena kami ada hubungan yang kuat antara Pak Hercules dengan Pak Prabowo, begitu juga dengan GRIB Jaya," kata Marcel.
Rangkaian aksi GRIB Jaya dan Hercules baru-baru ini memunculkan pertanyaan: siapa sosok Hercules dan bagaimana hubungan emosional dengan Prabowo terjalin?
Posting Komentar untuk "Bakar Mobil Polisi, Segel Pabrik, Hingga Sebut Sutiyoso ' Bau Tanah'"