Pimpinan Bulog, Mayjen Novi Kesandung Beras Impor Berkutu

Asisten Teritorial Panglima TNI, Mayjen Novi Helmy Prasetya. (Foto: Puspen Mabes TNI).

Masalah beras impor berkutu yang ditemukan di gudang beras milik Perum Bulog di Yogyakarta, Kembali disorot. Kali ini dikaitkan dengan anggaran untuk mendatangkan beras impor yang angkanya mencapai triliunan rupiah.

Anggota Komisi VI DPR asal Fraksi PDIP, Mufti Anam mempertanyakan temuan beras impor berkutu. Saat ini, sebanyak 300.000 ton impor memenuhi gudang milik Perum Bulog di berbagai daerah.

Mufti menyebut, beras mpor sebanyak 300 ribu ton yang berkutu ini, nilainya mencapai Rp3,6 triliun, menjadi terbuang sia-sia. "Kalau saya hitung-hitung 300.000 dikalikan 1.000 x Rp12.000 itu duitnya banyak sekali. Sekitar  Rp3,6 triliun duit negara yang dibuang sia-sia," kata Mufti, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Anak buah Megawati itu, menyoroti gudang milik Perum Bulog yang semakin terbatas. Sehingga Bulog dapat menggunakan gudang-gudang milik instansi lain yang telah bekerja sama.

Pada kesempatan tersebut, Mufti juga menanyakan standar gudang yang digunakan Bulog. "Saya yakin ini, bukan di eranya dirut saat ini, baru terjadi hari ini. Akan tetapi, harapan kami apa yang terjadi itu untuk bagi aman dimitigasi agar ke depan tidak terjadi lagi sesuatu yang sia-sia ini," kata Mufti.

Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya menyebut,  kondisi beras saat ini, masih dalam kondisi baik. Pihaknya juga melakukan pemeliharaan secara berkala.

"Beras 300 ribu ton kemarin itu adalah usianya memang antara simpan 6 bulan, cuma masih dalam kondisi baik. Kita melaksanakan pemeliharaan itu secara berkala dan sudah dilaksanakan kemarin beras yang ada," jawab Novi.

Standar gudang yang dibutuhkan Bulog, yakni mempunyai bangunan yang kokoh hingga akses yang mudah. "Standar gudang ini bangunan tentunya yang kokoh untuk penyimpanan. Kemudian mudah akses dan jalan keluar," imbuh Novi.

Asal tahu saja, Novi boleh dibilang wajah baru di BUMN beras ini. Pada 13 Februari 2025, dirinya resmi ditunjuk Menteri BUMN menjabat Dirut Perum Bulog.

Sayangnya, Novi harus mengawali Langkah di Perum Bulog dengan sesuatu yang tak mengenakkkan. Kaum ekonomi dan analis melontarkan kritik keras kepadanya karena saat menjabat bos baru di Perum Bulog, Mayjen Novi masih sebagai perwira tinggi di TNI AD.

Kini kena lagi soal kutu beras impor yang ditemukan tersimpan di Gudang Bulog di Yogyakarta, bikin heboh beberapa waktu lalu.(*)

Posting Komentar untuk "Pimpinan Bulog, Mayjen Novi Kesandung Beras Impor Berkutu"