Waktu itu, istriku sedang ada acara kantor di luar kota selama 5 hari. Jadi rumah hanya aku dan ibu mertua.
Hari pertama, aku kira semuanya akan biasa saja. Aku pulang kerja, makan malam sendirian di meja makan, lalu menonton TV sebentar sebelum tidur.
Tapi malam itu, aku mendengar suara langkah pelan di lorong. Aku lihat ibu mertua berdiri di depan kamarnya, memegang segelas air. “Nak, ibu nggak bisa tidur…” katanya pelan, lalu kembali ke kamarnya.
Hari kedua, aku pulang agak larut karena lembur. Ibu mertua sudah duduk di ruang tamu, lampu masih menyala. Saat aku masuk, dia hanya tersenyum kecil, “Ibu nunggu kamu pulang.
Hari ketiga, hujan turun deras sejak sore. Saat aku pulang, listrik sempat padam sebentar, membuat rumah gelap. Ibu mertua mengetuk pintu kamarku pelan, “Nak, ibu takut gelap.
” Aku temani dia duduk di ruang tamu sampai listrik kembali menyala. Saat itu, dia bilang pelan, “Kamu mirip almarhum suami ibu saat muda.” Aku hanya diam, mencoba mengalihkan pembicaraan.
Malam itu dia bilang, “Nak, kamu anak baik… makasih udah mau dengerin ibu.” Saat dia bilang begitu, aku lihat matanya berkaca-kaca.
Hari kelima, ibu mertua bilang dia merasa demam, minta tolong aku ambilkan air hangat. Saat aku berikan gelas itu, tangannya gemetar saat mengambilnya, lalu dia genggam tanganku lama.
“Nak, ibu takut kalau tidur sendirian,” katanya pelan. Aku hanya tersenyum, mencoba menenangkannya.
Saat istriku pulang keesokan harinya, ibu mertua hanya menatapku dari jauh, lalu senyum kecil seolah semuanya kembali normal.
Tapi entah kenapa, setiap aku bertemu tatapan matanya sekarang, aku merasa dia menyimpan sesuatu yang tidak pernah dia ucapkan.
Sampai hari ini, aku masih bertanya-tanya dalam hati…
Apa sebenarnya yang ibu mertua simpan selama ini?
Dan kenapa sejak hari-hari itu, semua terasa berbeda di rumah ini?
Posting Komentar untuk "Ibu Takut Kalau Tidur Sendirian"