Dijual cepat Rumah/tanah dengan seluas 336 M2 sertipikat Hak Milik Alamat Jalan Dr Ratulangi No. 3, E. Yang berminat dapat menghubungi Samsons Supeno HP 0812 5627 7440- 085 336 244 337 ttd Samson Supeno

Andi Sudirman Bangun Bendungan Megah Sulawesi Selatan Rp4,15 T Rampung 2028


Makassar Media Duta,- 
Provinsi Sulawesi Selatan segera memiliki infrastruktur strategis baru. Pasalnya, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman terus memonitoring pembangunan   bendungan   megah Sulawesi Selatan yang ditargetkan selesai pembangunan di 2028.

Nantinya bendungan ini akan difungsikan sebagai penyuplai air baku di wilayah ye raya keempat Sulawesi Selatan. Sebagai informasi, Sulawesi Selatan menjadi salah satu provinsi terkaya dan termaju di Indonesia Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi dan angka PDRB yang tinggi di tahun 2025.

Dilansir dari sulsel.bps.go.id, provinsi dengan luas wilayah 45.704,16 km2 ini memiliki pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2025 sebesar 4,94%.

Sedangkan untuk angka Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp188,37 triliun.

Sedangkan untuk PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp104,51 triliun. Dengan pencapaian ini, tidak heran berbagai infrastruktur strategis terus dibangun di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Yang terbaru dan masih dalam proses penyelesaian pembangunan adalah bendungan megah dengan luas genangan 1.220 hektare.

Bendungan Jenelata merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masuk dalam prioritas pemerintahan Presiden Prabowo.Bendungan ini dibangun di wilayah terkaya ke-4 Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Gowa.

Diketahui Kabupaten Gowa masuk dalam jajaran daerah terkaya di Sulawesi Selatan dengan pencapaian angka PDRB atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2025 sebesar Rp8.817,33 miliar.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan Bendungan Jenelata yang ditargetkan selesai di tahun 2028.

Hingga Juli 2025 ini, progres pembangunan bendungan mencapai 13,9 persen.   Pembangunan  bendungan   Jenelata ini diestimasikan menghabiskan anggaran Rp4,15 triliun.

Dengan sumber pendanaan berasal dari kolaborasi antara APBN sebesar 15% dan loan dari Export Import Bank of China atau Cexim Bank Tiongkok sebesar 85%.

Bendungan yang tepatnya berada di kecamatan Manuju ini memiliki kapasitas tampung sebesar 223,6 juta m³ sehingga dimanfaatkan untuk mendukung irigasi hingga 25.783 hektare lahan pertanian.

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo menyebutkan bahwa percepatan pembangunan jaringan irigasi teknis menjadi fokus utama saat ini.

Pembangunan sistem jaringan irigasi teknis yang bersumber dari Bendungan Jenelata akan didistribusikan melalui tiga Daerah Irigasi (DI).

Meliputi daerah irigasi Bili-bili seluas hektar, daerah irigasi Bissua seluas hektar, dan daerah irigasi Kampili seluas hektar.

Dengan ketersediaan sistem irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman antara 276% hingga 300% dengan pola tanam Padi – Padi – Palawija.

Mengingat Sulawesi Selatan merupakan lumbung pangan Nasional sehingga keberadaan Bendungan Jenelata ini bisa menjadi penyuplai atau pemasok air irigasi ribuan lahan pertanian di Sulsel.

“Dengan selesainya pembangunan fisik bendungan, fokus selanjutnya adalah percepatan pengembangan jaringan irigasi teknis," ujar Menteri Dody.

"Ini penting untuk mendukung produktivitas pertanian dan meningkatkan jumlah masa panen bagi petani,” tambahnya.

Pemanfaatan bendungan Jenelata bukan hanya sebagai penyokong sumber irigasi lahan pertanian melainkan juga sebagai pemasukan air baku di wilayah kabupaten Gowa dan sekitarnya.

Didesain dengan tipe konstruksi Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) setinggi 62,8 meter ini, bendungan ini dapat meningkatkan cadangan tampungan air untuk menjamin keberlanjutan suplai air baku di Kabupaten Gowa dan sekitarnya.

Bendungan Jenelata juga dapat menyediakan air baku sebesar 6,05 m³/detik yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air domestik, industri, pabrik gula, Intake Sungguminasa, termasuk lahan pertanian tebu di Takalar.

Bendungan Jenelata juga difungsikan sebagai pengendali banjir Sungai Jenelata dengan cara penurunan debit banjir secara signifikan, dari debit 1.800 m³/detik menjadi 686 m³/detik. (*)

Posting Komentar untuk "Andi Sudirman Bangun Bendungan Megah Sulawesi Selatan Rp4,15 T Rampung 2028"