Isu Mafia Goyang Kementerian Haji dan Umrah yang Baru Dibentuk Presiden Prabowo


Jakarta Media Duta,- Niat Presiden Prabowo Subianto membentuk Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj), tentunya bertujuan baik.

Agar biaya haji lebih murah dan jemaah memperoleh layanan berkualitas. Sayangnya, masih ada oknum yang diduga ingin mengeruk keuntungan pribadi atas ibadah suci ini.

Isu praktik mafia, masih saja bercokol di Kemenhaj yang dipimpin Mochamad Irfan Yusuf Hasyim yang akrab disapa Gus Irfan, tersiar lewat akun TikTok @suarabising.

Isinya, mengingatkan Kemenhaj untuk bersikap profesional dan transparan dalam penyelenggaran tender layanan kepada jemaah haji.

Ada dua perusahaan yang tercoreng citranya, yakni Rakeen dan Al Bait Guests, karena tak mampu memberikan layanan haji yang mumpuni.

Pada 2024 dan 2025, banyak masalah yang menyulitkan jemaah haji. Kala itu, Rakeen menjadi operatornya.  

Kini, kedua perusahaan itu muncul sebagai kandidat pemenang tender layanan jemaah haji.

Dalam akun TikTok tersebut, memunculkan foto Gus Irfan tengah berjabat tangan dengan seseorang yang disebut bernama, Amin Indragiri.

Nah, Amin ini dikenal sebagai sosok yang berkali-kali masuk pusaran tender bermasalah. Pertemuannya berlangsung di Arab Saudi, menambah tebal ketidakpercayaan publik.

"Publik masih ingat, dua syarikah yang gagal melayani jemaah justru masih dipertahankan.

Sementara laporan dugaan monopoli dan permainan proyek haji terus bergulir tanpa kejelasan. Di tengah desakan mahasiswa, DPR dan masyarakat pemerhati haji," dikutip dari akun TikTok @suarabising, Kamis (23/10/2025).

Dugaan Permainan Tender Haji

Proses lelang atau tender untuk penyelenggaraan ibadah haji yang digelar Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj), diharapkan berjalan transparan, malah tercoreng dengan masuknya nama Rakeen.

Perusahaan ini, tak layak mengikuti tender lantaran gagal memberikan layanan maksimal kepada jemaah haji pada 2024 dan 2025. Banyak masalah yang merugikan jemaah, kala itu. 

Informasi yang diperoleh Inilah.com, terdapat 18 perusahaan yang menjadi peserta tender, sebagai operator layanan bagi jemaah haji. Sejak keberangkatan hingga kepulangan.

Dari 18 peserta itu, lolos 6 perusahaan.  Posisi teratas ditempati Almasia, disusul Al Bait, Rawaf Mina, Rifat Rifa'ah, dan Rakeen. Perusahaan nomor buncit itu, sumber masalahnya.(*)

Posting Komentar untuk "Isu Mafia Goyang Kementerian Haji dan Umrah yang Baru Dibentuk Presiden Prabowo"