Rosan Jelaskan Kenapa Rp 70 Triliun Anggaran MBG Dikembalikan


Jakarta Media Duta,-  Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan kenapa anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 70 triliun dikembalikan Badan Gizi Nasional (BGN) ke Presiden Prabowo Subianto.

 Rosan mengatakan, itu terjadi karena penurunan bugdet lantaran capital expenditure (capex) atau belanja modal yang di awal dianggarkan BGN tidak terpakai. 

Danantara tersebut mengatakan, belanja modal tersebut tidak terpakai karena pengusaha di daerah ikut terlibat dalam program MBG.

 "Itu capex yang di awal itu sekarang oleh kita ingin menggerakkan dunia usaha nih di daerah jadi terjadilah penurunan budget itu.

 ‎Itu yang menerangkan kenapa bukan bugdet tidak terserap, justru kita menggerakkan pengusaha-pengusaha di daerah untuk ikut semua di MBG,” kata Rosan dalam program diskusi "Laporan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran” di Kompas TV pada Senin (20/10/2025) malam.

 Tepat Hari Santri, Prabowo Setujui Pembentukan Dirjen Pesantren Dana Transfer Daerah Dipangkas, Mendagri: Efisiensi Belanja Birokrasi 

 Jadi Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Rosan menyebutkan, pengusaha di daerah membangun sendiri dapur umum atau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).

 Sehingga anggaran yang sudah dialokasikan BGN tidak terpakai. “MBG ini awalnya itu semuanya dapurnyalah saya bilang itu mau dibangun oleh Badan Gizi Nasional.

 Tapi, kemudian dalam perjalanannya kita menyampaikan bahwa kalau ini dibangun semuanya oleh BGN, ketikutsertaan dari dunia usaha itu kan jadi tidak berjalan,” ujarnya.

 "Oleh sebab itu, dapur-dapur ini banyak justru dibikin oleh dunia usaha. Salah satunya banyak oleh UMKM, banyak oleh pengusaha-pengusaha daerah.

 Saya tahu banget karena saya dapat laporan dari Kadin, saya dapat laporan dari teman-teman Apindo,” katanya lagi. Padahal, Rosan mengatakan, anggaran yang dialokasikan untuk membangun satu dapur umum termasuk bangunannya lebih kurang Rp 2-3 miliar. 

 Ini Penjelasan Purbaya Oleh karena itu, menurut dia, anggaran Rp 70 triliun yang dikembalikan BGN bukan tidak terserap, melainkan dilihat sebagai keberhasilan program MBG menggerakkan para pengusaha di daerah.

 “Justru dengan adanya MBG ini, dunia usaha di daerah harus hidup ya pengusahanya, kemudian ibu-ibunya, kemudian para pengusaha dan peternaknya,” ujar Rosan.(*)

Posting Komentar untuk "Rosan Jelaskan Kenapa Rp 70 Triliun Anggaran MBG Dikembalikan"