Kupang Media Duta,- Tangis itu pecah, menembus keheningan ruang sidang Pengadilan Militer Kupang.
Ibunda Prada Lucky Chepril Saputra Namo tak mampu lagi menahan pilu saat kesaksian demi kesaksian dibacakan.
Setiap kalimat terasa seperti menggores ulang luka lama—tentang bagaimana anaknya di5iks4 hingga kehilangan ny4wa.
Sementara sang ayah, dengan suara bergetar, memohon agar p3l4ku dipecat dan dijatuhi hvkvm4n seberat-beratnya.Bukan karena haus balas d3nd4m, tapi karena kehilangan seorang anak yang begitu mereka banggakan anak yang dulu berseragam demi mengabdi pada negeri.
Kini, yang tersisa hanyalah foto, kenangan, dan keadilan yang sedang mereka perjuangkan di tengah air mata.
Seorang ibu kehilangan anak, seorang ayah kehilangan harapan, dan Indonesia kembali diingatkan bahwa seragam tidak boleh menjadi tameng untuk kekerasan.
Semoga keadilan benar-benar hadir, bukan hanya di atas kertas… tapi di hati setiap orang tua yang keh1l4ngwn anaknya karena perl4kuan yang tak m4nusi4wi. 🤲🏻

Posting Komentar untuk " Air Mata Sang Ibu Korban Pembunuhan Tumpah di Ruang Sidang 💔"