Pada awal abad ke-18, di tengah gegap gempita perubahan yang melanda tanah Sulawesi, lahirlah seorang pemimpin pemberani bernama Daeng Parani.
Ia adalah salah satu dari Lima Saudara keturunan bangsawan Bugis yang kelak mengubah sejarah kawasan Nusantara, terutama di Semenanjung Melayu.
Sejak muda, Daeng Parani dikenal sebagai lelaki tangguh yang berpegang pada siri’ na pacce—kehormatan dan solidaritas Bugis. Kecerdasannya dalam membaca situasi, keberaniannya dalam bertindak, serta wibawanya dalam memimpin membuat banyak orang menaruh hormat kepadanya.
Ketika konflik dan ketidakstabilan mengguncang wilayah Johor–Riau, Daeng Parani dan saudara-saudaranya memutuskan mengarungi lautan.
Mereka dipercaya untuk membantu menegakkan kembali tatanan pemerintahan yang porak-poranda. Dengan perahu-perahu Bugis yang terkenal kuat, mereka mengarungi angin timur menuju barat, menyeberangi Selat Makassar, Laut Jawa, hingga mencapai Selat Malaka.
Kehadiran Daeng Parani di Nusantara bagian barat membawa perubahan signifikan. Ia membantu memulihkan kekuasaan Sultan Sulaiman Badrul Alam Shah serta menumpas para pemberontak yang mengacaukan negeri.
Kehebatannya dalam strategi perang dan diplomasi membuat namanya harum di Johor–Riau, bahkan hingga ke kerajaan-kerajaan di sekitarnya.
Namun kejayaan itu juga mengundang iri dan amarah musuh-musuh politik. Daeng Parani akhirnya tewas dalam sebuah pengkhianatan, namun warisannya tetap hidup: keberanian, kecerdikan, dan semangat Bugis untuk merantau dan membawa perubahan.
Hingga kini, jejak Daeng Parani tertinggal di berbagai wilayah Nusantara—dalam kisah-kisah rakyat, catatan sejarah, dan identitas komunitas Bugis yang tersebar dari Sulawesi hingga Semenanjung Melayu.(*)

Posting Komentar untuk "Daeng Parani Seorang Pemimpin Yang Pemberani di Nusantara"