Makassar Media Duta,- Daya beli Emas masyarakat merosok tajam dan berdampat serius pada disemua sektor perdagangan.
Belum lama ini wartawan media ini mencoba mengunjungi sejumlah sektor perdagangan. Termasuk perdangan emas terbesar di Makassar, di Jalan Sombaupu dan jalan BuruBuru, 15/11).
Beberapa pemiliki toko emas mengeluh karena daya beli masyarakat menurun. Pemilik Toko Emas MARANNU yang terletak di Jalan Pattimura ujung utara Jalan Sombaupu, yang biasanya ramai dikunjungi juga belakangan mendadak sepi.Pemiliknya mengakui belakangan ini tokonya menjadi sepi. " Tetapi bukan saja saya yang mengalami sepinya pembeli. Hampir semua toko emas yang ada di Kota Makassar, pembeli lagi sepi, " ungkap pemiliki Toko MARANNU yang minta namanya tidak dipublikasi.
Toko emas Logam Mulia yang terletak di Jalan Sombaupu, yang sebelumnya selalu ramai juga terdampak kelesuan, demikian juga toko Surabaya, pemiliknya yang bernama Awi, mengakui dampak lesunya perekonomian sangat berimbas ke perdagangan emas.
" Kami duduk seharian di toko tak ada satupun pembeli yang muncul. Kalaupun ada yang mampir sekedar liat2 saja lalu pergi, " tutur Awi, setengah mengeluh.
Iwan, mantan Ketua Asosiasi perdagangan Kota Makassar, yang juga memiliki sebuah toko emas di Jalan Sombaupu, merasakan betapa ambruknya pasar emas beberapa tahun teahir ini.
" Kami perdiksi kemungkinan pada tahun 2026 atau 2027 perdagangan baru bisa pulih termasuk pasar emas. Tetapi itu kalau tidak gangguan. Gangguan kan banyak.
Bisa soal politik dan masalah-masalah lainnya yang bisa mempengaruhi semua sektor perdagangan, " cerita pemilik Toko Emas MARANNU seraya menarik napas panjang. " Artinya susah lah pasar saat ini, " uangkapnya setengah mengeluh. ( ramli s. nawi ).
Laporan ahir tahun 2025.


Posting Komentar untuk "Pedagang Emas Mengeluh, Daya Beli Masyarakat Merosok Tajam"