Dijual cepat Rumah/tanah dengan seluas 336 M2 sertipikat Hak Milik Alamat Jalan Dr Ratulangi No. 3, E. Yang berminat dapat menghubungi Samsons Supeno HP 0812 5627 7440- 085 336 244 337 ttd Samson Supeno

Brigjen TNI Muhamad Nas: Putra Agam di Jantung Intelijen Kostrad nan Rendah Hati


Di balik seragam loreng dan baret hijau Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), mengalir darah pejuang dari lereng perbukitan Agam. 

Brigadir Jenderal TNI Muhamad Nas, perwira tinggi yang kini menjabat sebagai Asisten Intelijen (Asintel) Kaskostrad, menjadi potret nyata bagaimana nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah mampu menopang karier gemilang di puncak militer tanah air.

Lahir di Nagari Gadut, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, jenderal bintang satu lulusan Akmil 1998 ini membuktikan bahwa anak nagari mampu bicara banyak di panggung strategis nasional.

Menapaki "Jalan Sunyi" Intelijen

Karier militer Muhamad Nas bukanlah perjalanan instan. Ia menempa diri melalui berbagai penugasan teritorial yang menantang. 

Pernah menjabat sebagai Dandim 0824/Jember hingga Dandim Aceh Besar, Nas dikenal sebagai perwira yang mampu menyelami dinamika sosial masyarakat dengan sangat baik.

Keahliannya dalam menganalisis situasi membawanya masuk ke lingkaran intelijen strategis. Sebelum dipercaya menjadi Asintel Kaskostrad pada 2025, ia telah malang melintang di BAIS TNI hingga menjabat Asintel Kasdam II/Sriwijaya. 

Di dunia intelijen yang penuh rahasia dan tekanan tinggi, Nas mengandalkan ketajaman insting dan ketenangan berpikir—sebuah ciri khas intelektualitas perantau Minang.

Diplomasi "Hati ke Hati" di Tengah Gejolak

Salah satu momen yang melambungkan namanya di mata publik adalah saat ia turun langsung menemui ribuan pengemudi ojek online yang tengah berunjuk rasa di depan Mako Brimob. 

Alih-alih mengedepankan pendekatan kekuasaan yang kaku, Nas muncul sebagai penengah yang tenang.

Dengan gaya bicara yang menyejukkan namun tegas, ia berhasil meredam emosi massa dan menjembatani aspirasi mereka ke tingkat pimpinan. 

Tindakan ini mencerminkan filosofi pemimpin Minang: kaluak paku kacang belimbing, sebuah kepemimpinan yang luwes namun tetap berpegang pada aturan, mengayomi tanpa harus menyakiti.

Membawa Marwah Agam ke Level Strategis

Sebagai perwira tinggi di Kostrad, tantangan yang dihadapi Brigjen Nas kian kompleks, mulai dari ancaman siber hingga dinamika geopolitik global. 

Namun, latar belakangnya sebagai putra Agam memberikan fondasi integritas yang kokoh. Bagi masyarakat Sumatera Barat, khususnya di Luhak Agam, sosoknya adalah simbol kebanggaan.

Nas bukan sekadar jenderal yang ahli strategi, tetapi ia adalah representasi dari perantau Minang yang sukses di jalur pengabdian negara.

 Ia menunjukkan bahwa menjadi perwira intelijen tidak harus kehilangan sentuhan kemanusiaan.

Inspirasi bagi Generasi Muda Ranah Minang

Kisah Brigjen Muhamad Nas adalah pesan kuat bagi generasi muda di nagari-nagari Sumatera Barat: bahwa keterbatasan fasilitas di kampung halaman bukanlah penghalang untuk mencapai posisi jenderal.

 Dengan disiplin tinggi dan tetap memegang teguh adat istiadat, anak nagari bisa menjaga kedaulatan bangsa dari jantung pertahanan negara.

Kini, di bawah langit Jakarta dan penugasan strategisnya, Brigjen Muhamad Nas terus berbakti. Dari Gadut menuju Kostrad, ia tetaplah "anak nagari" yang rendah hati, membawa nama harum Minangkabau di setiap langkah pengabdiannya kepada NKRI.(*)

Posting Komentar untuk "Brigjen TNI Muhamad Nas: Putra Agam di Jantung Intelijen Kostrad nan Rendah Hati"