Dijual cepat Rumah/tanah dengan seluas 336 M2 sertipikat Hak Milik Alamat Jalan Dr Ratulangi No. 3, E. Yang berminat dapat menghubungi Samsons Supeno HP 0812 5627 7440- 085 336 244 337 ttd Samson Supeno

Hidup Selalu Punya Cara Aneh Untuk Menguji Seseorang

Heboh! Seorang dokter wanita berusia 27 tahun datang ke tempat bencana alam di Aceh. la pikir ia bisa bekerja dengan tenang. 

Tetapi siapa sangka ia malah di buat syok karena Kapten tentara yang menjadi kapten relawan di sana adalah lelaki.....

Hidup selalu punya cara aneh untuk menguji seseorang. Kadang lewat kehilangan. Kadang lewat kejutan. Dan kadang... lewat sebuah panggilan telepon yang membuat napas seseorang berhenti sejenak.


Seperti pagi itu.

Dr. Nayla Azzahra berdiri di depan jendela ruang istirahat rumah sakit, jas putihnya rapi, rambut hitamnya diikat rendah, wajahnya lelah tapi tetap cantik dengan caranya sendiri. 

Di luar, hujan turun tipis-tipis, merambat di kaca seperti garis-garis tipis yang ingin bercerita.

Ponselnya bergetar.

Nama yang muncul: Direktur RS Aruna.

Nayla menghela napas, lalu mengangkat.

"Dokter Nayla, kami butuh Anda untuk tugas kemanusiaan," suara tegas itu langsung ke inti.

 "Aceh sedang dilanda bencana. Tim medis segera diberangkatkan malam ini. Dan Anda termasuk dalam daftar."

Jantung Nayla seketika seperti jatuh. 

Aceh.

Kata itu saja sudah cukup membuat telapak tangannya berkeringat. Sudah tiga tahun ia tidak menginjakkan kaki di tanah itu.

Tiga tahun sejak ia dan keluarganya pergi diam-diam, tanpa pesta perpisahan, tanpa senyum, tanpa penjelasan apa pun.

Tiga tahun sejak hari itu.

Hari yang seharusnya menjadi hari paling bahagia dalam hidupnya, hari ia seharusnya mengucap ijab qabul bersama cinta pertamanya.

Dan juga hari ketika semua itu hancur hanya dalam hitungan menit.

"Dokter Nayla?" panggilan dari seberang mengembalikan kesadarannya.

"I-lya, Pak," jawabnya pelan.

Anda. Anda dokter terbaik yang kamฤฑ punya untuk kasus trauma. Saya tahu ini mendadak, tapi... ini penting."

Penting.

Kemanusiaan.

Tanggung jawab.

Semua kata itu bertabrakan di kepala Nayla. Menelan semua sisa keberaniannya."Akan saya siapkan, Pak," katanya akhirnya.

Begitu telepon ditutup, Nayla menyandarkan diri pada tepi meja. Tangannya gemetar tanpa ia sadari.

"Aceh, ya...," gumamnya lirih.

Ada bagian dalam dirinya yang seperti mulai retak sedikit demi sedikit. Bukan karena takut pada bencana. Tapi karena ia tahu, kembali ke sana berarti membuka pintu lama yang sudah ia kunci rapat-rapat.

Pintu yang di baliknya ada kenangan manis... juga luka yang paling dalam.

Di apartemen kecilnya malam itu, Nayla sibuk memasukkan pakaian, obat pribadi, dan alat medis ke dalam tas besar. Hujan kembali turun, kali ini lebih deras. Suaranya mengisi seluruh ruangan, membuat hati Nayla semakin berat.

Dari cermin, ia menatap dirinya sendiri.

Seorang dokter.

Seorang wanita dewasa.

Seseorang yang berhasil membangun hidup baru di kota seberang.

Tapi tetap saja... Aceh bukan tempat biasa.

Aceh adalah rumah, masa lalu, dan luka yang belum sembuh.

Tiba-tiba, suara Mama muncul di pintu kamar.

"Nak... kamu yakin sanggup?"

Nayla menoleh. Mamanya berdiri sambil memegang secangkir teh hangat. Wajahnya memancarkan kekhawatiran yang tidak bisa disembunyikan.

"Ini tugas, Ma," jawab Nayla. "Aku nggak bisa nolak."

Mamanya mendekat, meletakkan teh di meja.

"Tapi kamu akan bertemu masa lalu yang membuatmu pergi dulu," katanya pelan. "Apakah kamu sudah siap?"

Pertanyaan itu membuat dada Nayla sesak.

Apakah ia siap bertemu kampungnya lagi?

Orang-orang yang dulu mengasihinya... sekaligus menghakiminya.

Tempat di mana ia pernah tersenyum lebar mengenakan baju pengantin.

Dan terutama...

Reyhan.

Nama itu saja cukup untuk membuat wajahnya menegang.

Mata cokelat pria itu. Senyum hangatnya. Cara ia memanggil Nayla "Zahra" waktu mereka masih pacaran. Semua itu pernah menjadi dunia bagi Nayla.

Sampai hari keluarga Reyhan menyatakan satu kalimat yang tidak akan pernah ia lupakan:

> "Kita memang sayang, tapi tidak bisa membiarkan Reyhan menikah dengan anak petani."

Hanya itu.

Dan seluruh hidupnya berubah.

"Aku sudah tidak memikirkan dia, Ma," Nayla berkata, meski suaranya tak meyakinkan.

Mamanya tersenyum kecil, seolah tahu itu bohong. "Semoga begitu."

Judul: Hai Kapten

Penulis: Shie Mr

Posting Komentar untuk "Hidup Selalu Punya Cara Aneh Untuk Menguji Seseorang"