Dijual cepat Rumah/tanah dengan seluas 336 M2 sertipikat Hak Milik Alamat Jalan Dr Ratulangi No. 3, E. Yang berminat dapat menghubungi Samsons Supeno HP 0812 5627 7440- 085 336 244 337 ttd Samson Supeno

Kisah Sang Pemuda Arman Yang Selamatkan 50 Orang Terjebak Banjir Bandang di Tapanuli Tengah


Kisah Sang Pemuda yang berhasil menyelamatkan 50 orang saat banjir bandang dan longsor di Tapanuli Tengah

Firasat Arman hari itu sangat buruk. Air sungai meluap keruh, dan bukit-bukit mulai runtuh dan konser. Sementara warga lain masih ragu, Arman tahu: bencana besar akan datang.

Jalan di depan sudah tertelan air. Pilihannya hanya satu: lari ke hutan, ke puncak bukit yang berbahaya. Arman harus meyakinkan 50 orang: ibu, adik-adik, lansia, dan bayi, untuk mempertaruhkan nyawa dan segalanya.

Waktu 10 menit adalah waktu yang sangat berharga saat itu karena hanya 10 menit setelah mereka bergerak, tanah longsor menerjang tepat di titik yang baru saja mereka tinggalkan. Keputusan Arman adalah batas tipis antara hidup dan mati.


Perjalanan ke dalam hutan adalah nereka. Di tengah kepanikan dan kegelapan, bencana datang ujar Arman . Ibunya terjebak lumpur setinggi dada, hanya kepalanya yang terlihat.

"Tidak apa-apa, Nak... selamatkan saja adikmu. Tinggalkan Mamak," bisik sang ibu, menyerahkan diri pada takdir.

Namun Arman menolak. Dalam kondisi kacau itu, ia berhasil menarik Ibunya keluar.

 Mereka akhirnya menemukan tempat datar untuk berlindung, namun di sekeliling mereka, tanah terus rvntvh.

Di situlah, dalam kepungan longsor dan banjir, Arman menghubungi kakaknya. Video yang ia kirimkan, rekaman keputusasaan di tengah hutan adalah yang kemudian menjadi viral, teriakan minta tolong yang didengar seluruh negeri.

Malam itu, mereka hanya bisa berpegangan tangan. Dingin, kelaparan, dan gelap gulita. Ibu Arman berbisik, "Kalau memang ini saatnya dipanggil Tuhan, tidak apa-apa, asal kita bersama."

Puncaknya, Ibunya berkata, "Lapar..." Adik dan Kakak Iparnya yang bayinya kehabisan ASI juga merasakan hal yang sama. Untuk bertahan, mereka hanya bisa minum air hujan dan mengunyah patahan kayu.

Arman tahu, bantuan tidak akan datang. Mereka akan mati kedinginan dan kelaparan jika hanya menunggu.

Arman mengambil keputusan paling nekat, Turun sendiri ke kampung.

Ia berguling-guling dilereng curam, tubuhnya membentur batu, lalu menghanyutkan diri dalam arus banjir yang masih tinggi.

Di reruntuhan kampung, ia menemukan sedikit makanan dan tali. Ia bekerja keras membuat jalur darurat dan menyalurkan bekal ke atas bukit. Setelah lima jam perjuangan, jalur itu siap.

Satu per satu, seluruh rombongan 50 orang yang ia pimpin berhasil turun dan selamat.

Saat fajar tiba, mereka mendapati rumah mereka sudah lenyap, ditelan sungai. Tidak ada yang tersisa dari harta benda.

Namun, air mata syukur menunggu bantuan rasa kehilangan. Mereka selamat, berkat inisiatif, keberanian, dan cinta seorang Arman Zebua.

Ia tidak hanya menyelamatkan keluarganya, ia menyelamatkan 50 nyawa, membuktikan bahwa keberanian seorang pemuda bisa menjadi tiang penyangga bagi harapan banyak orang.(*)

Posting Komentar untuk "Kisah Sang Pemuda Arman Yang Selamatkan 50 Orang Terjebak Banjir Bandang di Tapanuli Tengah"