Peluru bukan lagi hal asing bagi M. Yusuf. Dentumannya telah lama menjadi bagian dari jalan hidup yang ia pilih jalan sunyi yang penuh risiko, namun sarat kehormatan.
Di setiap langkahnya, Yusuf tahu bahwa ketakutan adalah kemewahan yang tak boleh ia pelihara.
Ia berdiri di garis depan bukan karena haus pujian, melainkan karena keyakinan.
Keyakinan bahwa harga diri harus dijaga, dan keberanian bukan tentang kebal dari luka, tetapi tentang tetap maju meski tahu bahaya mengintai.
Asap, ledakan, dan deru pertempuran tak pernah memalingkan wajahnya dari tujuan.Bagi M. Yusuf, peluru hanyalah ujian. Yang lebih tajam dari timah panas adalah tekadnya.
Selama napas masih ada, ia akan berdiri—bukan untuk dikenang sebagai orang yang tak pernah jatuh, tetapi sebagai sosok yang tak pernah mundur.
Sumber foto-ilustrasi

Posting Komentar untuk " M. Yusuf Kenal Peluru, Tak Kenal Takut"