Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul, mengungkapkan pengamanan tersebut dilakukan melalui pelaksanaan latihan passing exercise (passex) yang digelar di tengah patroli rutin, pada Rabu (24/12).
KRI Badik-623 dan KRI Pulau Rimau-724 berlatih manuver di perairan perbatasan Ambalat, Kalimantan Utara, Rabu (24/12). (Foto: Dok. Dispenal)“Latihan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan unsur-unsur KRI dalam menghadapi berbagai potensi ancaman di laut,” ungkapnya, dikutip dari keterangan Dispenal, Kamis (25/12).
Passing exercise merupakan latihan terpadu yang menekankan peningkatan kemampuan komunikasi, manuver taktis, serta koordinasi antar unsur laut.
“Dalam latihan tersebut, kedua KRI melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari latihan komunikasi menggunakan isyarat bendera dan radio hingga manuver formasi,” papar Tunggul.
Para prajurit kapal perang yang siaga di tengah patroli kawasan perairan perbatasan Ambalat. (Foto: Dok. Dispenal)Ia menyebut seluruh kegiatan dilaksanakan dengan mengutamakan aspek keamanan dan ketepatan prosedur operasi standar.
Latihan ini menjadi bagian dari upaya TNI AL memastikan setiap prajurit dan alutsista selalu siap menjalankan tugas menjaga kedaulatan NKRI.
“Perairan Ambalat memiliki nilai strategis bagi Indonesia sehingga memerlukan pengawasan yang intensif dan berkelanjutan.
Kehadiran KRI Badik-623 dan KRI Pulau Rimau-724 di wilayah tersebut diharapkan dapat menjamin keamanan aktivitas maritim nasional,” ujarnya.
Melalui latihan ini, Tunggul menegaskan komitmen dan kesiapan TNI AL dalam menjaga keutuhan wilayah laut Indonesia sekaligus mendukung stabilitas dan keamanan kawasan perairan perbatasan. (at)


Posting Komentar untuk "TNI AL Kerahkan Dua Kapal Perang Jaga Perbatasan Ambalat"