Dijual cepat Rumah/tanah dengan seluas 336 M2 sertipikat Hak Milik Alamat Jalan Dr Ratulangi No. 3, E. Yang berminat dapat menghubungi Samsons Supeno HP 0812 5627 7440- 085 336 244 337 ttd Samson Supeno

Menhan Sebut, Ada " Musuh Dalam Selimut " Berperan Lemahkan Kedaulatan Ekonomi


Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin kembali mengguncang ruang publik setelah menyebut adanya “musuh dalam selimut” yang berperan dalam melemahkan kedaulatan ekonomi Indonesia, khususnya di sektor pertambangan strategis.

 Pernyataan ini bukan sekadar kritik keras, tetapi sinyal bahwa negara mulai menggeser pendekatannya dari sekadar pengawasan administratif menuju langkah penegakan yang lebih tegas terhadap pihak-pihak yang diduga berkhianat dalam pengelolaan sumber daya alam.

 Pengamat intelijen dan geopolitik, Amir Hamzah, menilai sikap Sjafrie merupakan alarm keras bahwa pemerintah melihat ancaman internal sebagai faktor utama melemahnya kontrol negara terhadap komoditas strategis seperti nikel, timah, dan mineral lainnya.

 “Ketika Menhan menyebut musuh dalam selimut, itu artinya ada pejabat atau aktor dengan otoritas legal yang justru melakukan tindakan berlawanan dengan kepentingan nasional,” ujar Amir kepada wartawan, Kamis (11/12/2025). 

 Dalam beberapa kesempatan, Sjafrie menyinggung anomali dalam perdagangan timah Indonesia yang justru mengalir deras ke China dengan harga yang dinilai tidak mencerminkan nilai strategis komoditas tersebut.

 Indonesia adalah salah satu produsen timah terbesar dunia, tetapi keuntungan besar justru diterima negara pengimpor, bukan produsen. Menurut Amir Hamzah, indikasi pengkhianatan terlihat dari dua faktor: -

Penetapan harga ekspor yang tidak wajar dan tidak mengikuti mekanisme pasar internasional, dan, -Kemudahan luar biasa yang diberikan kepada importir tertentu, terutama perusahaan-perusahaan China yang dikenal menguasai rantai pasok smelter di Asia Tenggara. “Ini bukan sekadar acuan. 

Dalam perspektif intelijen, pola seperti ini sering dilakukan untuk economic penetration, di mana negara asing menggunakan instrumen bisnis untuk membangun ketergantungan ekonomi negara target,” kata Amir.

 Sebelumnya, Sjafrie juga menyoroti kejanggalan di kawasan industri nikel Morowali wilayah yang kini menjadi pusat investasi China melalui perusahaan-perusahaan raksasa industri smelter. 

Di wilayah tersebut, muncul laporan keberadaan bandara dengan aktivitas penerbangan yang diduga tidak melalui standar imigrasi. (*)

Posting Komentar untuk "Menhan Sebut, Ada " Musuh Dalam Selimut " Berperan Lemahkan Kedaulatan Ekonomi"