Jatah Pupuk Kurang Petani di Bone Terancam Gagal Panen

Bone Media Duta Online, – Telah 2 tahun kekurangan pupuk, petani Desa Benteng Tellue, Kecamatan Amali Kabupaten Bone, semakin mengeluh karena musim tanam sudah didepan mata. 

Ada 21 kelompok tani di desa ini dengan kebutuhan pupuk NPK sebanyak 834.104 ton pertahun, namun sejak Januari hingga April ini, pupuk hanya terpenuhi sekitar 30 ribu ton.

Sanre, Ketua Gapoktan Arjuna, mengaku sedih sekaligus kecewa karena di desa tetangga, ketersediaan pupuk tidak seminim di desanya. Kecamatan Amali diketahui ada 5 pengecer yang dibagi ke 15 desa. 

Pengecer desa Benteng Tellue membawahi 3 desa lainnya, yakni Tassipi, Mattaro Purae dan Cinnong.

“Baru sedikit pupuk, hanya bisa satu sak per petani, mau beli yang non subsidi, mahal sekali, nanti lebih tinggi harga pupuk daripada harga jual jagung sama padi” keluh Sanre, Selasa (20/4/21) malam.

Dikenang Sanre, Amali terkenal dengan tanaman padi dan jagung yang melimpah, bahkan pernah jadi lokasi panen raya yang dihadiri Menteri Pertanian RI. 

Ditahun-tahun sebelumnya, petani bisa mengantongi hasil penjualan hingga Rp108 juta sekali panen, namun tahun ini, Sanre dan petani lainnya tak berani berharap banyak.

Distributor CV Sahabat Tani, melalui adminnya, Padilah Amir, mengatakan pihaknya memang tak mungkin memenuhi kebutuhan petani .

Sehingga 100 persen karena pupuk harus dibagi juga ke wilayah lainnya. Untuk stok pupuk, Padilah mengaku cukup banyak tersedia dan akan diberikan kepada pengecer sesuai permintaan mereka.

“Ada alokasi dinas yang membatasi, untuk alokasi per kecamatan itu hanya 40 persen. 

Mungkin salah data itu karena didata kami, sudah tersalur 183 ribu ton dan besok akan diantar lagi 36 ribu ton, stok banyak dan akan diberikan kalau pengecernya minta” beber Padilah.

Untuk jatah pupuk di Pebruari, yang menurut kelompok tani Desa Benteng Tellue tidak dapat jatah, Padilah mengatakan pada bulan itu permintaan pengecernya terlambat masuk.

 Padilah menegaskan tidak ada perbedaan pemberian jatah pupuk antara pengecer yang satu dengan yang lain, semua tergantung luas lahan dan permintaan pengecernya.

Jika jatah pupuk Desa Benteng Tellue terus menurun dibandingkan desa lainnya, Sanre khawatir akan muncul konflik kecemburuan sosial antara sesama petani dari desa yang berbeda. 

Satu-satunya jalan adalah membeli pupuk non subsidi, namun daya beli petani tidak memungkinkan untuk itu.

Jika dibandingkan, harga pupuk subsidi jenis NPK hanya Rp114 ribu persak, sedangkan pupuk non subsidi mencapai Rp400 ribu persak. (eka)

Posting Komentar untuk "Jatah Pupuk Kurang Petani di Bone Terancam Gagal Panen"