Kegiatan Workshop di hadiri Ketua DTI Kerstin Belre, Dinas Kesehatan Kab.Takalar dr.Novita, Sekertaris Dinas Sosial dan PMD Kabupaten Takalar Safaruddin dan ketua permata Takalar Asrul.
Dalam Sambutannya Asrul mengatakan penyakit Kusta adalah memiliki fenomena penangan yang bukan hanya berfokus pada masalah medis,tetapi penanganan permasalahan sosial kemasyarakatan tetap menjadi prioritas utama.
" Bahwa kusta masih di anggap deglected disease atau penyakit yang dikesampingkan sehingga menimbulkan masalah sosial yaitu stigma dan diskriminasi terhadap kusta yang masih sangat tinggi sehingga terabaikan baik oleh pemerintah maupun juga swasta " ungkapnya.
Sementara dr.Novita dari Dinkes dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan hari alhamdulillah kita bisa laksanakan di tengah covid-19.
Perlu kita ketahui bahwa penyakit kusta ini banyak timbul-timbul permasalahan di tengah masyarakat.
Dinas kesehatan juga banyak mengatasi kasus kusta tahun 2019 42 kasus dan tahun 2021 sampai bulan Juni 14 kasus dan kesemuanya ini kasus sudah semua terobati.
Dan penderita kusta apabila sudah sembuh maka bisa bergaul sama sipa saja. Di tempat yang sama Safaruddin Dari Dinas Sosial kabupaten Takalar dalam keterangannya juga menjelaskan bahwa
"Penyakit kusta itu bisa di kategorikan sebagai disabilitas apa bila penyakit ini lambat di obati bisa mengalami cacat tubuh dan orang yang pernah penyakit demikian biasa terkecilkan.
Di Kabupaten Takalar itu Dinas kesehatan bersama Dinas sosial serta ketenaga kerjaan bahu membahu memikirkan bagaimana masyarakat kita ini bisa layak hidup dan mengangkat nilai-nilai sosialnya." tuturnya.
Adapun tujuan pada kekigaiatan Workshop ini adalah memberikan pemahaman dan wawasan benar terkait penyakit kusta dan permasalahan yang di timbulkan.
Tentunya pada kegiatan ini berharap adanya kepedulian dari para pengambil kebijakan sector tenaga kerjaan dan kewirausahaan.
Selain itu Untuk membantu orang yang pernah mengalami kusta dalam mendapatkan keterampilan kerja yang memiliki standard berkualitas. (Kamal)
Posting Komentar untuk "Permata Sulsel Bekerja Sama DTI Gelar Workshop Sensitisisasi Bagi Stakeholder"