Laporan wartawan Media Duta Grup, Ramli. S. Nawi dari Madina.
Poto pemandangan yang indah di Madina.
Madina Media Duta Online,- Rombongan jemaah Umroh dari Makassar, yang saya bersama bergerak meninggalkan Hotel yang kami huni selama 5 hari 5 malam, sekitar pukul 14 waktu Madina, tanggal 21 Januari 2023 yang lokasinya dijantung kota dan sangat strategi.Karena berhadapan langsung pintu pagar bernomor 329 yang mengakses masuk ke Masjid Nabawi yang agung itu. Saat itu Matahari disiang itu, bersinar cerah tetapi tidak menimbulkan rasa panas. Bahkan kota Madina disiang hari Kamis tanggal 19 Januari, justru lebih terasa sangat dan dingin .
Sehingga para jemaah umroh yang datang dari berbagai belahan dunia memaksa mereka mengenakan jaket tebal, untuk menangkal rasa dingin. Setelah rombongan sudah berada diatas bus yang akan mengantarkan jamaah umroh menuju Makah Almuqarrama, untuk menyempurnakan rangkaian pelaksanaan ibadah umroh, yaitu Tawaf dan rangkaian ibadah lainnya.
Selanjutnya mobil bergerak perlahan menyesuri jalan yang pada siang hari itu sangat padat. Namun tidak menimbulkan kemacetan, sebagaimana yang sering melanda kota - kota besar di Indonesia.Bus yang berwarna coklat muda mulai melaju meninggalkan kota Madina, yang penduduknya penuh keramahan. Tidak lama kemudian bus melambatkan jalannya karena rombongan akan singgah disebuah Masjid, salah satu Masjid yang bersejarah yang pernah ditempati Rasulullah Sallalluhu Alahi Wassalam dalam menyebarkan agama Islam.
Para jamaah umroh dari berbagai negara yang akan menuju Makkah, sudah memadati Masjid tersebut. Untuk melakukan sholat sunnat 2 rakat. Setelah rombongan yang saya temani juga sudah selesai melaksanakan sholat sunnat dua rakat lalu masing - masing kembali kemobil.
Selanjutnya mobil mulai bergerak perlahan meninggalkan area parkir halaman Masjid menuju Makkah. Mobil mulai melaju diatas jalan beraspal hotmis yang mulus. Tak terasa saat itu matahari sudah mulai condong kearah barat.
Kota Madina yang mempesona keindahannya dan berkenang dihati sudah semakin jauh dari pandangan. Sementara dikiri kanan jalan terlihat hanya hanparan tanah kosong bebatuan dan sesekali terlihat ada rumah - rumah penduduk yang jumlahnya tidak seberapa dan juga terlihat ada kebun - kebun kurma milik penduduk.Matahari yang kemerah merahan juga semakin jauh tergelincir kearah barat. Rombongan jemaah umroh tinggal beberapa orang yang tidak terlelap termasuk saya tidak tertidur. Istri dan anak saya sejak tadi tertidur pulas.
Sedang saya sengaja tidak tidur karena ingin menyaksikan langsung indahnya pemandangan diperjalanan menuju Makkah yang berjarak kurang lebih 500 kilometer dari Madina.
Sebenarnya saya sudah pernah melintas dijalan tersebut 4 tahun lalu ketika umroh bersama istri dan anak, tetapi waktu itu saya tidak menyempatkan diri untuk betul - betul menyaksikan pemandangan.
Berbeda kali ini saya betul - betul ada rasa tertarik untuk menikmati suguhan pemandangan sepanjang dalam perjalanan.
Sajian pemandangan lalu berubah menjadi pemandangan berupa gunung - gunung, batu yang tandus. Mobil pun terus melaju dan beriringan dengan sejumlah bus yang juga akan mengantarkan rombongan jemaah umroh.
Mentara semakin memerah diufuk barat dan sebentar lagi akan menghilang dari pandangan. Disitulah mentari menyajikan pesonanya dan senjapun telah tiba. Suasana seperti itu justru melahirkan kerinduan dikampung halaman di Balocci, Sulawesi Selatan Indonesia.
Sebelum sajian pemandangan sumzet saya juga disuguhi sejumlah pemandangan indah berupa gunung berbentuk piramida. Ternya keindahan alam Madina tidak kalah dengan keindahan yang ada dimanapun. Mata saya rupanya tidak ngantu dan akhirnya sayapun terlelapa di kursi bus. ***
Posting Komentar untuk "Sunset Dan Pemandangan Yang Indah Di Madina"