Tujuh Megaproyek Senilai Rp42,71 Triliun Akan Dibangun di Makassar


Makassar Media Duta online, -
Tujuh Megaproyek Senilai Rp42,71 Triliun Akan Dibangun di Makassar Megaproyek meliputi pembangunan rel kereta api, reklamasi CPI, RSKOJ, kelanjutan pembangunan MNP, tol layang, PSEL, dan Japparate. 

 Tol yang menjadi bagian dari Tol Ujung Pandang Seksi 3 sepanjang 4,3 kilometer ini telah diresmikan pada Kamis (18/3/2021) oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono. 

 Megaproyek yang dimaksud antara lain kelanjutan pembangunan rel Kereta Api Makassar - Parepare, reklamasi Centre Point of Indonesia (CPI), Rumah Sakit Khusus Otak dan Jantung (RSKOJ).

Kelanjutan pembangunan Makassar New Port (MNP), tol layang, Pengelolaan Sampah Berbasis Energi Listrik (PSEL), dan pedestrian layang di Pantai Losari atau Japparate.

 Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulsel Sulkaf Latief mengungkapkan pembebasan lahan proyek Kereta Api Makassar-Parepare yang seharusnya rampung 2022 akan dialihkan pada 2023 akibat sempat terjadi silang pendapat antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota terkait konsep rel yang melintasi wilayah Makassar.

 Akibatnya, proyek ini akan dikebut dan menjadi target utama investasi tahun ini. 

 Makassar Godok Ranperda Ramah Investasi Nilai investasi untuk pembebasan lahan mencapai Rp1,2 triliun dengan luas 43 hektare yang akan melintasi Kelurahan Sudiang, Kelurahan Bulurokeng, Kelurahan Untia, dan Kelurahan Bira.

 "Pembebasan lahan ini harus selesai di 2023 supaya di 2024 nanti kita sudah mulai pengerjaan fisik untuk rel hingga pembangunan stasiun," papar Sulkaf, Jumat (20/1/2023).

 Selain kereta api, proyek yang dipastikan akan jalan di tahun ini adalah pembangunan Rumah Sakit Khusus Otak dan Jantung (RSKOJ) Pertamina Royal Biringkanaya.

 RSKOJ pertama di Indonesia Timur ini menelan investasi senilai Rp6 Triliun. (*) 

Posting Komentar untuk "Tujuh Megaproyek Senilai Rp42,71 Triliun Akan Dibangun di Makassar"