Banjir atau genangan air yang amat menyengsarakan rakyat Kota Makassar karena genangan air memasuki rumah-rumah warga, hotel, pasar tradisional, perkantoran, parkiran semuanya tak luput dari serangan air. Perabot rumah tangga juga mengalami kerusakan dan nengakibatkan lumpuhnya kegiatan perekonomian warga.
Padahal seharusnya sudah teratasi selama masa jabatan Dani Pomanto selaku Walikota Makassar dua periode, karena tiap tahun turun berkunjung melihat suasana banjir atau disebutnya "genangan air" meski tanpa solusi.
Sayang sekali kebijakan alokasi anggaran pembangunan drainase, embun resapan air dan pembangunan waduk idealnya dibangun di setiap Kecamatan, termasuk pompa pengisap air, tetapi tidak menjadi perhatian Walikota, dan terkesan hanya memperioritaskan bangun lorong yang tidak efektif manfaatnya terhadap kesejahateraan warga Kota Makassar. Dr. Sultani, SH. MH Pengamat Kebijakan Publik.Seharusnya Walikota tidak perlu lagi turun "main hujan dan basah" sekedar foto tapi tak ada solusi kebijakan yang berpihak mengatasi banjir Kota Makassar.
Wajarlah kalau ada penilaian Pemerintah Kota Makassar gagal mengatasi banjir dan kemacetan lalu lintas di Kota Makassar, sebagaimana yang menjadi harapan warga Kota Makassar pada umumnya, agar sebutan Makassar Kota Dunia bukan hanya retorika belaka.
Dr H Sulthani, S.H.,M.H.
Posting Komentar untuk "Kota Makassar Yang Diwacanakan Kota Dunia Dikepung Banjir"