Alat Bongkar Muat Peti Kemas Pelindo IV Sering Macet, Ekspedisi mengeluh

Makassar, Media Duta online,- Aktivitas bongkar muat peti kemas PT Pelindo IV, di pelabuhan Makassar, dikeluhkan sejumlah perusahaan ekspedisi di karenakan alat bongkar muat peti kemas tersebut sering mengalami kerusakan atau macet dan akibatnya barang - barang yang menjadi tanggung jawab ekspedisi mengalami keterlambatan tiba kepemilik barang.

" Yang kena marah dari pemilik barang kami dari ekspedisi selaku perusahaan jasa. Mereka tidak mau tau apapun alasan yang disampaikan bahwa ada kerusakan atau tidak yang mereka mau tau bagaimana barangnya harus cepat sampai ketangan pemiliknya," tutur salah seorang pimpinan ekspedisi baru - baru ini kepada wartawan media ini.

Untuk mengetahui adanya masalah alat bongkar muat apabila mobil2 angkutan peti kemas antrian panjang di jalan Nusantara dan menghambat pergerakan arus lalulintas.

Bahkan menurut beberapa orang karyawan ekspedisi yg sempat berbincang disebuah warkop, mengunkapkan bahwa sering juga ada kejadian pada saat alat angkat peti kemas atau kontainer tiba2 saja terjatuh ketanah.

" Sudah sering kejadian seperti itu, " beber salah seorang pimpinan sebuah perusahaan ekspedisi sambil memperlihatkan foto kontainer.

Salah satu anak perusahaan PT Pelindo yang menangani alat angkut kontainer atau petikemas sebagai tehnisi yang sempat dikunjungi wartawan media ini di CPI, Makassar, juga tidak ada yang dapat dimintai tanggapan.

Menurut salah dari bagia SDM, mengatakan 1 orang pun direksi tdk ada di kantor.

Sementara pihak Pelindo yang hendak dikonfirmasi lewat humas juga wartawan media ini gagal karena Satpam Pelindo tidak mengijinkan. " Disini aturannya harus menyurat dulu baru bisa masuk, " kata salah seorang dari 3 orang sekuriti yang berdiri menghalangi masuk.

Ketua PILHI Samsir Anchi mantan wartawan Tabloid Aliansi yg kini memimpin sebuah LSM, mengatakan, itu alasan mengada ada, katanya untuk menghindari wartawan.

" Model seperti itu yang meminta surat adalah salah satu bagian penghambatan kerja wartawan, " ungkap Anchi.

Senada denga Ceo Menit Indonesia Akbar Endra, yg mantang aktivis angkatan 80 an, mengatakan tidak setuju dengan cara2 seperti itu. ( ram).